ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Duka dan Politik

Rabu, 5 Oktober 2022 08:19 WIB

Share
Kartun Obrolan Warteg: Duka dan Politik. (kartunis: poskota/ucha)
Kartun Obrolan Warteg: Duka dan Politik. (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“BRO, jangan ngomongin politik, kita lagi berduka,” kata Heri mengawali obrolan di warteg sambil maksi bersama sohibnya, Yudi dan mas Bro.

“Apa hubungannya, coba. Yang lagi berduka jangan diusik. Yang mau ngomongin politik, silakan saja. Sah – sah saja. Yang penting tidak saling ganggu aktivitas masing – masing,” ujar Yudi.

“Yang tidak boleh dilakukan adalah mempolitisir suasana duka. Maksudnya suasana duka direkayasa sedemikian rupa untuk kepentingan politik dirinya, kelompoknya,” tambah mas Bro.

“Bisa disebut sebagai politik berduka dong?,” tanya Heri.

“Nggak tahulah, yang penting jangan kita memanfaatkan suasana duka untuk kepentingan tertentu, apalagi demi mencari keuntungan, baik politik maupun ekonomi. Itu sangat tidak etis,”  jawab mas Bro.

Dijelaskan, jika yang dimaksud suasana duka terkait peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam lalu yang menelan begitu banyak korban jiwa, tentu duka bagi kita semua. Rakyat Indonesia berduka atas tragedi kemanusiaan terbesar kedua di dunia.

“Yang perlu segera dilakukan adalah sesegera mungkin mengusut tuntas peristiwa tersebut.Usut secara transparan, penuh kejujuran dan keadilan,” tambah mas Bro.

“Terus soal politik gimana, boleh kita ngomong soal bursa capres yang lagi ramai?” tanya Heri.

“Apa yang mau kamu omongin. Soal Anies dan Ganjar?,“ kata Yudi.

“Yang memang dua tokoh itu yang tiada henti dibicarakan,” ujar Heri.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT