ADVERTISEMENT

Anies Kehilangan Basis Pendukung Usai Deklarasi Capres, PA 212: Ada Agenda NasDem Memecah Belah Umat Islam

Rabu, 5 Oktober 2022 11:57 WIB

Share
Kolase foto Novel Bamukmin dan Anies Baswedan (Foto: ist.)
Kolase foto Novel Bamukmin dan Anies Baswedan (Foto: ist.)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Petinggi Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Novel Bamukmin, menarik massanya dari gerbong Anies Baswedan. Ia menegaskan pihaknya tak bersedia mendukung Anies yang baru saja dideklarasikan sebagai calon presiden oleh Partai NasDem.

Alasannya, Partai NasDem disinyalir punya siasat memanfaatkan politik identitas dari sosok Anies. Novel pun berkata pihaknya tak menginginkan hal itu karena bisa memecah belah umat.

"Kami tidak mendukung deklarasi NasDem, takut memecah belah ummat," kata Novel Bamukmin dalam keterangan tertulis, Selasa (4/10/2022).

Tak hanya itu, Novel mengaku kurang suka dengan rekam jejak Partai NasDem yang selama ini ikut berperan mengkriminalisasi ulama dan menghina umat Islam melalui para kadernya.

Salah satunya, perkara yang dilakukan oleh Gubernur NTT yang juga kader NasDem, Viktor Laiskodat yang melakukan dugaan penistaan agama Islam. Novel pernah melaporkan Viktor ke polisi karena penistaan Islam.

"Kami dari Spirit 212 sampai 2 kali mendemo Mabes Polri dan DPP Partai NasDem terkait masalah ini," ujarnya.

Selain itu, Novel menduga kader Partai NasDem ikut andil dalam memenjarakan tujuh petinggi Front Pembela Islam (FPI), termasuk Habib Rizieq Shihab dalam perkara Perayaan Maulid dan kasus Rumah Sakit (RS) UMI.

"Saya menduga Jaksa Agung yang kader NasDem yaitu Muhamad Prasetyo ikut terlibat dalam peristiwa pemenjaraan ulama," katanya.

"Termasuk Habib Bahar Smith yang sudah beberapa kali tersangkut kriminalisasi," imbuhnya.

"Juga para ulama yang saat ini bersidang seperti KH Farid Okbah, Zein Annajah dan Hanung Alhamad dan habaib yang lainnya," kata dia lagi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT