Ditinggal Kerja di Luar Kota Bini Malah Dikerjain Majikan

Selasa, 4 Oktober 2022 06:36 WIB

Share
Kartun Nah Ini Dia: Ditinggal Kerja di Luar Kota Bini Malah Dikerjain Majikan. (kartunis: poskota/ucha)
Kartun Nah Ini Dia: Ditinggal Kerja di Luar Kota Bini Malah Dikerjain Majikan. (kartunis: poskota/ucha)

DEMI ketahanan ekonomi, Musnan (40) harus berbagi kerja dengan istrinya. Dia kerja di Blora, istri tetap kerja di Surabaya sebagai PRT. Tapi sial, Ny. Ngatirah (35), ketemu majikan celamitan. Suami kerja banting tulang di luar kota, dia malah diajak banting-bantingan di ranjang. Tentu saja Musnan lapor polisi!

Sekarang ini pembantu naik derajat, dari istilah lama rewang, diganti menjadi asisten rumahtangga (ART). Dulu pembantu sangat loyal pada majikan, sekarang kerja sambil main HP. Yang tetap sampai sekarang, pembantu sering jadi sasaran tembak bila ketemu majikan celamitan. Biasanya yang digendong-gendong anak majikan, majikal lelaki ini juga minta gendong depan. Tak gendong ke mana-mana, tak gendong.

Nasib Ngatirah pembantu di kota Surabaya ini seperti itu. Awalnya Ngatirah kaget juga, tapi ketika mulutnya ditutup dengan duit secara rutin oleh majikannya, akhirnya ya Masuk saja pak Eko.! Tentu saja hal ini enak bagi majikan, tetapi enek bagi suami Ngatirah.

Ekonomi rumah tangga Ngatirah Musnan memang sangat lesu, terutama setelah ditabrak Covid-19. Demi mempertahankan asap dapur agar tetap ngebul, Ngatirah minta izin pada suami untuk bekerja meski hanya jadi pembantu. Sebetulnya Musnan tak mengizinkan, tapi karena pertumbuhan ekonomi keluarga masih belum normal, jauh dari pada 4 persen, akhirnya ya mengijinkan saja.

Ngatirah bekerja pada keluarga Markenthu (50) secara part timer, dari pagi sampai pukul 18.00 WIB. Sebulan kerja normal-normal saja. Tapi pada bulan kedua, mulailah Markenthu kelihatan aslinya, dia suka lirak-lirik dan colak-colek pada dirinya. Ngatirah telah mengingatkan bahwa dirinya hanya seorang pembantu. Tapi apa jawab majikan kopi paste dengan ucapan Pak Bendot Srimulat, Biar pembantu, yang penting rasanya Bung!

Dan rupanya Markenthu semakin nekad, terus saja mengajak berkoalisi. Bukan saja untuk 2024, tapi juga untuk sekarang. Karena Ngatirah juga dibujuk dengan sejumlah uang yang bayar dimuka, akhirnya dia tak bisa menolak, sehingga kemudian bertekuk lutut dan berbuka paha juga.

Itu terjadi secara mathine show (main siang) macam bioskop, ketika istri sibuk kerja di kantor. Ini sama persis keluarga Ngatirah sendiri. Ketika suami kerja di Blora dan pulang hanya seminggu sekali, dia di Surabaya melayani hasrat syahwat majikannya secara rutin. Boleh dikata mirip resep dokter untuk pasien, 3 kali seminggu sesendok makan!

Skandal itu terungkap ketika pas suami pulang, HP Ngatirah ketinggalan. Nah, ketika ada chatingan masuk, Musnan membuka dan membacanya. Busyet, isinya ajakan kencan dengan kata-kata mesum. Tentu saja dia terkaget-kaget. Kalau begitu selama saya kerja di Blora, dia suka begituan sama majikannya. Pikir Musnan.

Saat istri pulang langsung diinterogasi, apa sebenarnya yang telah terjadi. Dia pun mengaku terus terang bahwa semuanya itu karena terpaksa. Tapi ditanya berapa kali melayani majikan, Ngatirah menjawab beberapa kali saja, padahal aslinya berkali-kali. Atas kejadian itu Musnan lapor polisi dan Markenthu dipanggil dan diperiksa sebagai tersangka.

Langsung ditahan nggak? Jangan kasih kesempatan konprensi pers. (GTS)

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar