Demikian dilaporkan, MMP."
Begitu informasi yang beredar, tentang kebenarannya akan diikuti terus perkembangannya. Dari foto-foto dan video yang beredar, ada kejadian suporter berhamburan turun ke lapangan, dan bentrok dengan polisi. Ada juga foto-foto deretan orang meninggal, juga mobil polisi yang rusak.
Sebelumnya, salah satu media, pada pukul 00.11 WIB menyebutkan ada 9 korban meninggal. Selain korban tewas, ada beberapa korban luka.
Sebagian besar dari mereka langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Korban luka tidak hanya hanya dari suporter, tapi juga dari pihak keamanan. Bahkan, ada aparat yang mengalami luka cukup serius.
Tanggapan PSSI
Menanggapi hal ini, Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengatakan bakal menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan dari pihak Kepolisian.
"Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak,’’ ujar Yunus dalam keterangan resmi PSSI.
Yunus memastikan panitia pertandingan akan mendapat sanksi keras jika kerusuhan itu terbukti di dalam lapangan. Selain sanksi denda juga tidak bisa menjadi tuan rumah dalam beberapa laga.
"PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang," imbuh Yunus. (*/win)