Terobosan, Kolaborasi Bidan dan Dukun Beranak Ditempuh Pemprov Banten Guna Menekan Angka Kematian Ibu Melahirkan

Kamis, 29 September 2022 13:26 WIB

Share
Pj Gubernur Banten, Al Muktabar. (Foto: Bilal)
Pj Gubernur Banten, Al Muktabar. (Foto: Bilal)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan menempuh kolaborasi bidan dan dukun beranak di daerah guna menekan angka kematian bayi dan ibu melahirkan.

Alasannya, dukun beranak hingga kini di daerah pelosok masih menjadi pilihan masyarakat. Mengingat masih ada daerah yang masih jauh dari akses kesehatan.

Pj Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan, pemprov komitmen dalam penekanan angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Dari kebijakan, alokasi pembiayaan melebihi batas yang ditentukan pemerintah pusat.

"Mengurangi berbagai hal dalam menekan kematian bayi dan ibu melahirkan. Secara teknis alokasi pembiayaan dan program bidang kesehatan pembiayaan melampaui dari mandatori dari keharusan. Menekan angka kematian bayi dan ibu melahirkan jadi target yang tersusun dalam bidang kesehatan," katanya, Kamis (29/9/2022).

Untuk menekan angka kematian, pihaknya akan mengkolaborasikan kemampuan bidang dengan dukun beranak secara sains. Menurutnya, kombinasi ini akan menjadi solusi bagi masyarakat. 

"Nanti saya banyak mendapat informasi juga dan menyaksikan, pada dasarnya mereka dilakukan pelatihan dan cakupan kebidanan cukup baik saat ini. Kombinasi dari itu jadi solusi dari masyarakat hadapi," terangnya.

Ia menjelaskan, bidan dan dukun beranak merupakan sarana pilihan bagi masyarakat yang tidak dapat dilarang. Maka kompentensi sains kebidanan harus diedukasi terhadap dukun beranak.

"Kolaborasinya dalam artian positif ya, bahwa kompetensi kemampuan dan sains yang dimiliki bidan bila masih dibutuhkan oleh masyarakat, karena ini pilihan, kan tidak juga kita maksa, maka dukun yang memiliki kompetisi bidang itu dilakukan satu penambahan kompetensi yaitu bidan," jelasnya. (Bilal)

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar