ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Politik Ala Lansia

Kamis, 29 September 2022 09:10 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERING dikatakan pendidikan tidak mengenal batas usia. Pendidikan sepanjang masa, hingga akhir hayat. Ini pendidikan dalam arti formal, jika pendidikan non formal dalam kehidupan sehari – hari, setiap orang pasti mendapatkan pendidikan, utamanya dari pengalaman, perjalanan hidup yang ia lalui.

Maknanya semakin lanjut usia, semakin banyak makan asam garam. Kian banyak pengalaman. Tetapi tidak dengan pendidikan politik jelang pemilu.

“Diskriminasi masih sering terjadi terhadap kaum lansia terkait hak politiknya,” kata mas Bro mengawali obrolan warteg sambil maksi bersama sohibnya, Yudi dan Heri.

Oleh karena itu, seperti diberitakan, Pemkot Yogyakarta melalui Kesbangpol menggulirkan pendidikan politik kepada lansia jelang Pilpres 2024.Tujuannya, kata Kepala Bidang Poldagri dan Ormas Badan Kesbangpol Kota Yogya, Widyastuti, memperkuat keterlibatan lansia menghadapi tahun politik.

 

Seringkali kampanye, sosialisasi, atau pendidikan politik, hanya difokuskan untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula. Jadi, lansia sering terabaikan.

“Padahal dalam keluarga, lansia menjadi tokoh panutan. Punya peran sangat  menentukan dalam pengambilan keputusan keluarga,” lanjut mas Bro.

“Nilai budaya masyarakat menempatkan lansia di posisi terhormat dalam pengambilan keputusan, tetapi di bidang politik terpinggirkan,” ujar Yudi.

“Dalam keluarga kalangan lansia seperti kakek dan nenek sangat dihormati. Tak hanya dianggap sebagai orang tua yang telah berjasa, juga kasih sayang kepada anak cucunya yang tiada tara,” timpal Heri.

“Apa kata nenek, kakek akan dituruti. Kalau punya 5 anak dan 15 cucu, berarti 20 orang ikut apa kata nenek – kakek. Coba kalau ada 1.000 lansia, berapa suara dapat diraih?”  kata mas Bro.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT