ADVERTISEMENT

Dukun Bayi Masih Diandalkan, Angka Kematian Ibu Melahirkan di Banten Termbus 137 Orang

Rabu, 28 September 2022 15:50 WIB

Share
Kepala Bapedda Provinsi Banten, Mahdani (Foto: Bilal)
Kepala Bapedda Provinsi Banten, Mahdani (Foto: Bilal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Angka Kematian Ibu melahirkan di Provinsi Banten masih tinggi. Sejak Januari hingga September 2022, sudah menembus 137 orang meninggal.

Kepala Bapedda Provinsi Banten, Mahdani mengatakan, angka kematian ibu saat melahirkan harus ditekan. Faktor utama yang menyebabkan kematian ibu akibat cek kesehatan yang tidak teratur.

Ditambah, masih ada ibu yang melahirkan masih mengandalkan paraji atau dukun anak saat melahirkan. Di Banten,namanya dukun bayi masih diandalkan oleh kalangan ibu-ibu yang akan melahirkan.

"Sampai bulan ini 137 orang (dari Januari hingga September kematian ibu). Proses melahirkan kedepan dalam program ini, ada juga bawaan penyakit ibu," katanya saat ditemui di dialog penanganan dan pencegahan kematian ibu dan anak di Kota Serang, Rabu (28/9/2022).

Ia menerangkan, tahun 2022 penekanan terhadap angka kematian ibu tidak boleh lebih dari 289 sesuai RPJMD. Mengingat tahun 2021 ada 198 ibu meninggal saat melahirkan.

Upaya penekanan itu dilakukan secara seksama dengan elemen terkait dengan menyusun program. Misalnya ibu hamil wajib diperiksa sebelum dan sesudah melahirkan.

Terlebih kebanyakan penyakit darah tinggi tidak terkontrol saat ibu hamil. Hal itu menjadi penyumbang terbanyak pada kasus ibu mati saat melahirkan.

"Karena tidak kontrol dari awal darah tinggi. Ibu-ibu kalau sudah hamil itu darah tinggi itu terjadi. Makanya harus diperiksa dokter," ujarnya.

Menurutnya, ibu yang melahirkan masih mengandalkan paraji biasanya lantaran akses kesehatan yang jauh. Dukun anak dijadikan sebagai pertolongan pertama bagi ibu yang hendak melahirkan.

Namun sejauh ini, pihaknya mengaku belum mengetahui jumlah ibu atau anak yang meninggal saat ditangani paraji.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT