Banyak Dapat Kritikan, Ini Penjelasan Nadiem Makariem Soal Tim Bayangan

Rabu 28 Sep 2022, 18:01 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim saat acara  Puncak Peringatan Hari Guru Nasional di JiExpo, Kemayoran. (Poskota/Rizal)

Mendikbudristek Nadiem Makarim saat acara  Puncak Peringatan Hari Guru Nasional di JiExpo, Kemayoran. (Poskota/Rizal)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Pendidikan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim baru saja menggemparkan publik berkat pidatonya di forum United Nations Transforming Education Summit, Senin (19/9/2022).

Kala itu, ia menyampaikan jika Kementeriannya mempunyai shadow organization (tim bayangan) yang beranggotakan 400 orang.

Ratusan orang tersebut memiliki jobdesk beragam, mulai dari data scientist, software engineer hingga product menager.

Hal itu turut dibahas dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senin (26/9/2022).

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Demokrat Anita Jacoba Gah ikut mengkritik Nadiem Makarim.

Dia meyoroti terkait 400 orang yang hadir sebagai tim bayangan dalam Kemendikbud-Ristek. 

"Anda boleh bangga ditepuk-tangan di PBB. Tapi bagi kami tidak. Kami tidak bangga sama sekali," ujar Anita di ruang rapat Komisi X DPR, Senayan, Jakarta Pusat.

Lantas, bagaimana tanggapan Nadiem Makariem?

Nadiem mengklarifikasi jika dalam pernyataannya tersebut ada sedikit kesalahan penggunaan kata bayangan.

Menurutnya, shadow team adalah vendor, tim permanen yang berada di bawah naungan PT Telkom.

“Ada sedikit kesalahan dalam menggunakan kata shadow organization, yang saya maksudkan itu sebenarnya organisasi ini mirroring terhadap Kemendikbudristek," jelas Nadiem.

Dalam kesempatan tersebut, dia menjelaskan makna mirroring adalah tim GovTech Edu yang bekerja sama dengan tiap Direktorat Jenderal di dalam Kemendikbudristek, guna menghasilkan penyedia layanan pendidikan dengan berbasis teknologi

“Kenapa kok bisa terjadi begitu banyak anak muda mau ingin bergabung ke dalam govtech edu tersebut untuk membangun produk ini? itu adalah karena inovasi budaya dalam Kemdikbud yang walaupun mereka vendor, mereka tidak diperlakukan sebagai vendor,” kata Nadiem

Dia memastikan, keputusan terkait tindak-tanduk kebijakan semua masih ada dalam dalam pengawasan direktorat terkait.

Artinya, anggapan bahwa mereka memegang kendali penuh atas seluruh direktorat di Kemdibudristek adalah salah.(*)

Berita Terkait

News Update