SERANG, POSKOTA.CO.ID - Kasus pengemudi yang diduga mengantuk sebuah mini bus yang mengangkut 10 penumpang menabrak kendaraan proyek pelebaran jalan di Jalan Tol Tangerang-Merak KM 60, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang.
Sebelum menabrak kendaraan yang ada di depannya, kendaraan terlebih dahulu menabrak 2 pekerja yang sedang memasang rambu-rambu rubbercorn.
Selain 2 pekerja, akibat dari kejadian itu sepuluh penumpang mini bus mengalami luka berat.
Peristiwa kecelakaan di jalur bebas hambatan tersebut merupakan gambaran atau simulasi penanganan tanggap darurat pada kegiatan Roadsafety Campaign oleh petugas Astra Infra Toll selaku operator jalan tol dan personil Ditlantas Polda Banten dan Korlantas Polri.
Dalam kegiatan simulasi tanggap darurat yang dilakukan di rest area KM 68 itu diperagakan bagaimana para personil gabungan melakukan tindakan pertama pada kecelakaan diantaranya mengevakuasi para korban, penanganan kebakaran hingga evakuasi kendaraan.
Direktur Operasi Astra Toll Tangerang-Merak, M Adhi Resza mengatakan kegiatan simulasi tanggap darurat rutin diselenggarakan oleh Astra Toll Tangerang-Merak pada bulan keselamatan Astra melalui gerakan Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas (IAABL).
"Kegiatan simulasi ini bertujuan untuk mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas khususnya di jalan tol serta penanganan para korban. Selain juga melihat kesiapan p," ungkap Adhi Reza kepada wartawan, Rabu (28/9/2022).
Adhi Resza menuturkan bahwa saat ini Astra Tol Tangerang-Merak sedang melakukan proyek penambahan kapasitas jalan dari 2 lajur menjadi 3 lajur.
Proyek penambahan lajur dari KM 52 hingga 72 ini dimulai sejak proyek penambahan lajur Jembatan Ciujung di KM 56-57 selesai pada Agustus kemarin.
"Untuk itu penting bagi kami untuk semakin intensif memberikan upaya-upaya untuk meningkatkan keselamatan, keamanan dan kenyamanan pengguna jalan," kata Adhi Resza.
Adhi Reza juga memaparkan pertumbuhan trafik 5 tahun terakhir tol Tangerang-Merak sekitar 4,7% setiap tahunnya.