ADVERTISEMENT

Politikus Demokrat Sebut Anies Bakal Dipenjara, Eh Cuma Direspon Senyum dan Jempol

Selasa, 27 September 2022 17:43 WIB

Share
Anies Baswedan.(foto: ist)
Anies Baswedan.(foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Politikus Partai Demokrat Andi Arief menyebut bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan dipenjara untuk mencegahnya ikut di Pilpres 2024 berhadapan dengan Ketua DPR RI Puan Maharani.

Akan tetapi, menanggapi politikus Demokrat yang sebut Anies bakal dipenjara, sosok Gubernur DKI Jakarta tampaknya hanya memberikan respon santai.

Terkait isu dia akan dipenjara, Anies hanya merespon dengan senyum dan acungi jempol ketika ditanya oleh wartawan.

 

"Sudah, sudah, cukup," kata Anies sambil tersenyum dan mengacungkan jempolnya, di Balaikota Jakarta, Selasa (27/9/2022).

Diktahui sebelumnya, politikus Demokrat Andi Arief mengklaim memiliki informasi soal Pilpres 2024 yang akan diatur dengan diikuti dua pasangan capres-cawapres.

Ia juga menyebut tidak ada kesempatan bagi Anies Baswedan hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju sebagai capres.

"Silakan saja mau dimuat, muatlah, SBY bukan orang sembarangan. Informasinya kualitasnya dia cek satu per satu. Dia sudah ketemu semua pimpinan partai kecuali PDIP, Semua mengeluh. Dia sudah mendengar langsung skenario dua pasang. Lalu dia melakukan pengecekan kepada orang yang mendengar langsung dari mulutnya Pak Presiden (Jokowi). Pak Presiden hanya mau dua calon," kata Andi dalam video yang beredar di media sosial, dikutip pada Selasa (27/9/2022).

 

Ia lantas menyebut bahwa Anies Baswedan bakal masuk penjara sebelum ia maju di Pilpres 2024. Bahkan, ketua umum partai yang tergabung di Koalisi Indonesia Baru (KIB) terancam dikriminalisasi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT