ADVERTISEMENT

Istana Presiden Tanggapi Unjuk Rasa Penolakan Harga BBM, Kasetpres Sebut Hal Wajar Bagian dari Demokrasi

Jumat, 23 September 2022 23:47 WIB

Share
 Kasetpres Heru Budi Hartono saat memberikan keterangan. (Foto: biro pers)
 Kasetpres Heru Budi Hartono saat memberikan keterangan. (Foto: biro pers)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Terkait maraknya aksi demonstrasi kenaikan BBM, Istana Presiden menanggapi berbagai aksi penolakan tersebut sebagai hal yang wajar bagian demokrasi.

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono menilai bahwa aksi unjuk rasa merupakan hal yang wajar dilakukan karena merupakan bagian dari demokrasi.

Kasetpres juga meyakini para pengunjuk rasa sudah memahami aturan-aturan terkait unjuk rasa.

 "Ya itu kan salah satu upaya untuk melakukan, menyuarakan demokrasi ya. Wajar saja. Tentunya dengan persyaratan-persyaratan, ada izinnya, dan lain-lain. Pasti mereka-mereka sudah paham," tambahnya.

Itu diutarakan Heru di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat

(23/9/2023) menanggapi berbagai unjuk rasa sekitar kawasan Patung Kuda, Jakarta.

Namun demikian, menurut Kasetpres, pihaknya memastikan tuntutan pengunjuk rasa dari sejumlah massa dari berbagai organisasi masyarakat yang menolak kenaikan harga BBM akan dicatat dan menjadi perhatian pemerintah. 

"Kami memastikan bahwa pemerintah akan mencatat tuntutan-tuntutan yang disuarakan massa aksi demonstrasi tersebut. Tentunya nanti ada petugas atau staf yang menangani, bisa dari jajaran Kepala Staf Kepresidenan di bawah Pak Moeldoko, bisa yang lainnya, dan tentunya perwakilan pemerintah pasti ada;" terang Heru.

Dalam kesempatan tersebut, Kasetpres juga menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo berkantor di Istana Bogor pada Jumat ini. 

Menurutnya, hal tersebut sudah terjadwal sebelumnya dan bukan upaya menghindari unjuk rasa penyampaian aspirasi. "Oh enggak, enggak. Minggu lalu itu, bahkan 10 hari yang lalu terjadwal beliau itu sudah di Bogor per hari ini," ungkapnya. (johara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT