JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Terkait maraknya aksi demonstrasi kenaikan BBM, Istana Presiden menanggapi berbagai aksi penolakan tersebut sebagai hal yang wajar bagian demokrasi.
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono menilai bahwa aksi unjuk rasa merupakan hal yang wajar dilakukan karena merupakan bagian dari demokrasi.
Kasetpres juga meyakini para pengunjuk rasa sudah memahami aturan-aturan terkait unjuk rasa.
"Ya itu kan salah satu upaya untuk melakukan, menyuarakan demokrasi ya. Wajar saja. Tentunya dengan persyaratan-persyaratan, ada izinnya, dan lain-lain. Pasti mereka-mereka sudah paham," tambahnya.
Itu diutarakan Heru di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat
(23/9/2023) menanggapi berbagai unjuk rasa sekitar kawasan Patung Kuda, Jakarta.
Namun demikian, menurut Kasetpres, pihaknya memastikan tuntutan pengunjuk rasa dari sejumlah massa dari berbagai organisasi masyarakat yang menolak kenaikan harga BBM akan dicatat dan menjadi perhatian pemerintah.
"Kami memastikan bahwa pemerintah akan mencatat tuntutan-tuntutan yang disuarakan massa aksi demonstrasi tersebut. Tentunya nanti ada petugas atau staf yang menangani, bisa dari jajaran Kepala Staf Kepresidenan di bawah Pak Moeldoko, bisa yang lainnya, dan tentunya perwakilan pemerintah pasti ada;" terang Heru.
Dalam kesempatan tersebut, Kasetpres juga menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo berkantor di Istana Bogor pada Jumat ini.
Menurutnya, hal tersebut sudah terjadwal sebelumnya dan bukan upaya menghindari unjuk rasa penyampaian aspirasi. "Oh enggak, enggak. Minggu lalu itu, bahkan 10 hari yang lalu terjadwal beliau itu sudah di Bogor per hari ini," ungkapnya. (johara)