ADVERTISEMENT

Waspada! Manisnya BLT, Undang 'Semut' Nakal

Kamis, 22 September 2022 06:12 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh: Tri Haryanti, Wartawan Poskota
 


DAMPAK KenaikKan harga Bahan Bakar Minyak  (BBM) mulai terasa di masyarakat, khususnya masyarakat bawah atau rentan. Ini terjadi  karena kenaikkan BBM tersebut berpengaruh langsung pada harga pangan.

Seperti kita ketahui, komponen dan proporsi belanja masyarakat Indonesia buat makanan tinggi, yaitu 20 sampai 40 persen. Sehingga situasi ini tentu saja menyulitkan masyarakat rentan yang jumlahnya masih cukup tinggi di Indonesia.

Karena itu patut disyukuri karena pemerintah bertindak cepat dengan memberikan Bantuan langsung tunai (BLT) BBM Rp150/bulan yang dibayarkan langsung 2 bulan,  ditambah uang bantuan pangan Rp200, atau totalnya menjadi Rp500 ribu.

Kebijakan ini diambil untuk mencegah turunnya daya beli masyarakat sehingga perekonomian nasional tetap terjaga pasca naiknya harga BBM bersubsidi tersebut.

Tak hanya BLT BBM, pemerintah juga kembali memberikan bantuan subsidi upah (BSU)  pekerja sebesar Rp600 ribu. Sedikitnya 7,5 juta pekerja yang akan menerima BSU ini,

 

Namun sepertinya, bantuan sosial yang diguyurkan pemerintah tersebut bak manis gula  yang mengundang 'semut' nakal untuk ikut mencicipi.

Contohnya yang terjadi di Desa Langensari, Kecamatan Saketi, Pandeglang, Jawa Barat. Warga penerima BLT mengaku mengaku,  dikenai pungutan Rp25 ribu oleh oknum RT, dengan alasan untuk kebersihan.

Sementara di Kelurahan Talun, Kabupaten Sumedang ada oknum yang memaksa penerima BLT untuk membeli kupon lomba gerak jalan.

Bahkan sebuah video berdurasi 2.50 menit sempat viral memperlihatkan istri perangkat desa (kepala dusun) Nglego, Desa Sumberejo, Kecamatan Randublatung, Blora melakukan pungli Rp20 ribu pada penerima BLT dengan alasan biaya foto copy dan untuk beli es.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT