ADVERTISEMENT

Kepo Amat, Bekas Bini Pacaran Kok Malah Dimonitoring Terus

Kamis, 22 September 2022 05:59 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Bagi Yatman, 30,  sopir angkot dari Jember (Jatim) ini, Wiwin, 27, adalah segalanya. Maka meski sudah bukan istri masih dimonitoring terus. Ketika tahu eks istri pacaran dan disetubuhi  kakak ipar, kalaplah dia. Istri dianiaya dan diancam pakai clurit, semetara kakak iparnya masuk target. Untung polisi segera bertindak.

Ketika talak sudah jatuh, baik itu hanya satu maupun tiga, bekas suami tak punya lagi wewenang atas bekas istri. Janda itu mau nungging,  jungkir balik maupun telentang sebodo amat! Biarkan saja! Tapi ada lho, bekas suami yang lagaknya seperti PPATK (Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan) saja. Kalau PPATK mencermati lalulintas duit orang, sedangkan si duda masih kepo aja atas dinamika kehidupan bekas istri. Padahal itu justru membikin jiwa semakin merana.

Nah, Yatman warga Umbulsari Jember ini setali tiga uang. Dia sudah bercerai beberapa bulan lalu dengan Wiwin. Masalahnya klasik, stabilitas ekonomi yang terganggu sejak wabah Corona melanda seluruh negeri. Gara-gara penumpang berkurang, uang yang dibawa ke rumah juga berkurang. Wiwin tak tahan hidup menderita, sehingga dia menggugat cerai dan dikabulkan hakim Pengadilan Agama.

Sebetulnya Yatman masih cinta pada Wiwin, tapi keputusan PA sudah jatuh. Mau banding, takut jadi nyaingi Ferdy Sambo yang dipecat Polri. Lagian dalam peradilan agama, tak ada upaya hukum macam banding, kasasi maupun PK. Sekali jatuh talak, ya sudah bablas dan wasalam istri kita. Hanya kalau ada nasib baik saja, kemudian terjadi srabi kecemplung kalen alias timbang rabi aluwung balen (ketimbang kawin lagi lebib baik rujuk).

 

Yatman memang bertekad, jika pertumbuhan ekonominya meningkat lagi jadi 4 persen, dia akan mengajak rujuk Wiwin. Ini sah-sah saja, lha wong pemerintah saja bisa kembali ke UUD 1945 setelah didekrit Presiden Sukarno (5 Juli 1959). Untuk itulah dia selalu memonitoring perkembangan kehidupan bekas istrinya. Yatman selalu berdoa, jangan sampai status istrinya jadi SOLD (terjual) jika istilah internet.

Tiba-tiba dia dengar kabar, Wiwin dipacari pripean atau kakak ipar Yatman yang lain. Wah, ini sebuah ancaman, ini kan jadi seperti Rusia yang tak rela Ukraina masuk NATO. “Awas kau, jika sampai pacaran sama Salwito, tak jadikan Ukraina kamu.” Ancam Yatman dalam hati. Dan sejak itu usaha monitoring terhadap Wiwin semakin ditingkatkan. Jika tehnik memungkinkan, depan rumah Wiwin mau dipasangi CCTV biar bisa dimonitor setiap saat.

Beberapa hari lalu dia melihat Wiwin diboncengkan Salwito. Dengan segera dia membuntuti pakai sepeda motor. Ternyata mereka menuju ke sebuah rumah yang jelas bukan rumah Salwito. Pikiran Yatman pun mulai macem-macem. Dugaan telah terjadinya koalisi ternyata benar, dan rupanya ini akan terjadi eksekusi. “Saya harus bentuk Dewan Kopral untuk menggagalkan eksekusi ini,” batin Yatman.

Ketika dia berhasil mengintip ke dalam, ya ampuuun…..nun jauh di seberang sana tampaklah Wiwin sedang disetubuhi Salwito bekas kakak ipar Yatman. Kaki pun langsung tremor (gemetar). Dia dobrak pintu, berhasil masuk tetapi Salwito sudah kabur duluan. Tinggal Wiwin yang jadi bulan-bulanan. Bukan hanya ditempeleng, tapi juga diinjak-injak macam kedele mau dibuat tahu.

Tak hanya itu, Wiwin juga diancam dengan celurit. “Untung saya masih sabar, kalau nggak, kamu sudah saya khekkkk……!” kata Yatman sembari menggerakkan  celurit itu ke lehernya. Sambil ngeloyor dia masih sempat memukulkan gagang celurit itu ke jidat Wiwin…….thuk! Dan pergilah Yatman, karena ketajaman celurit ini mau dialokasikan buat Salwito yang telah berhasil menggoyang bekas istrinya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT