ADVERTISEMENT

Soal Beli Mobil Listrik, Karena Masih Terbentur Anggaran, Pemkot Tangerang Harapkan Insentif dari Pusat

Rabu, 21 September 2022 12:47 WIB

Share
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. (Foto: Iqbal)
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. (Foto: Iqbal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Masih Terbentur Anggaran, Pemkot Tangerang Harapkan Insentif Pusat Soal Beli Mobil Listrik

Masih Terbentur Anggaran, Pemkot Tangerang Harapkan Insentif Pusat

Soal Beli Mobil Listrik, Karena Masih Terbentur Anggaran, Pemkot Tangerang Harapkan Insentif dari Pusat

 

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bakal mengkaji terkait  Instruksi Presiden No 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan mobil listrik untuk kendaraan dinas.

Aturan itu lengkapnya: Instruksi Presiden No 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan  pemerintah daerah.

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menyebutkan instruksi tersebut dinilai sudah tepat mengingat ke depan biaya operasional mobil listrik  dinilai jauh lebih hemat ketimbang kendaraan menggunakan BBM.

"Inikan sudah jadi kebijakan dari Pak Presiden, jadi kawal bersama, sebab dampak positif lainnya kendaraan listrik  (mobil listrik) juga bagi pengurangan polusi atau yang berkaitan lingkungan akan jadi semakin baik," ucapnya, Rabu (21/9/2022).

Arief menyampaikan dengan begitu biaya operasional mobil listrik lebih hemat, namun pihaknya masih terbentur dengan keterbatasan anggaran lantaran soal harga unit, kendaraan listrik atau mobil listrik lebih mahal daripada kendaraan BBM. Oleh karena itu, ia beharap ada insentif dari pusat.

"Tapi mungkin pemerintah pusat bisa memberi insentif kepada Pemda, supaya kami-kami ini mampu membeli kendaraan ini lebih affordable (terjangkau) Sebab nantinya bukan saja pemda,  masyarakat pun kita dorong untuk beralih ke kendaraan listrik,” sebutnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT