Ombudsman Bidik Dugaan Maladministrasi Hendra Kurniawan Pakai Jet Pribadi ke Jambi, Johanes: Kami Akan Bergerak!

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ombudsman berencana akan mengusut dugaan maladministrasi yang dilakukan Brigjen Hendra Kurniawan saat memakai jet pribadi menuju Jambi. Pada 11 Juli lalu Hendra mengunjungi Jambi untuk menemui keluarga Brigadir J yang baru saja berduka atas kematian polisi 27 tahun tersebut.

Komisioner Ombudsman, Johanes Widijantoro, mengatakan tindakan Hendra itu tak wajar. Sebab, menurut dia, tidak ada ketentuan dalam Standar Operasional Prosedur atau SOP kepolisian yang mengatur seorang polisi memakai jet pribadi dalam melakukan kunjungan kerja.

"Itu enggak wajar, kalau kita bicara SOP atau standar. Itu enggak ada di Kepolisian," kata Johanes kepada Poskota, Rabu (21/9/2022).

Johanes mengatakan tindakan Hendra itu seharusnya sudah menjadi temuan bagi Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) untuk segera diusut. "Mestinya Irwasum melangkah kalau memang ini momentum sedang bersih-bersih (institusi Polri)," tegasnya.

Johanes memastikan Ombudsman akan mendalami fakta-fakta berkaitan dugaan pelanggaran yang dilakukan Hendra. Ia menyebut dalam waktu dekat pihaknya akan mengkaji hal ini.

"Nanti kami bergerak. Saya akan koordinasikan hal ini ke internal untuk segera ditindaklanjuti," pungkasnya. 

Sebagai informasi, Hendra tercatat menggunakan jet pribadi bersama Kombes Agus Nurpatria, Kombes Susanto, AKP Rifazal Samual Bripd Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika untuk berangkat ke kediaman keluarga Brigadir J di Jambi atas perintah Irjen Ferdy Sambo pada Senin (11/7) lalu.

IPW mengklaim berdasarkan penelusuran yang dilakukan diketahui bahwa pesawat pribadi yang digunakan Hendra tersebut bertipe Jet T7-JAB. Sugeng kemudian menduga pesawat jet pribadi yang digunakan oleh Hendra tersebut merupakan kepunyaan RBT alias Bong.

"Dalam catatan IPW dia adalah Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (19/9).

Dalam catatan yang sama, IPW mengatakan pesawat itu juga kerap digunakan oleh AH dan YS yang namanya tercatut dalam isu Konsorsium 303 wilayah Jakarta.(*)