ADVERTISEMENT

Munculnya Dewan Kolonel di PDIP untuk Dukung Elektabilitas Puan Maharani Dinilai Malah akan Jadi Olok-olok Lawan Politik

Rabu, 21 September 2022 22:08 WIB

Share
Ketua DPR Puan Maharani. (foto: ist)
Ketua DPR Puan Maharani. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mendadak muncul tim bernama Dewan Kolonel untuk mendukung elektabilitas Puan Maharani di Pilpres 2024.

Munculnya Dewan Kolonel hadir dari kalangan politisi PDIP yang berada di Komisi III DPR. Pembentukan tim diusulkan oleh anggota DPR Fraksi PDIP Johan Budi, dengan koordinator Trimedya Panjaitan. beranggotakan sejumlah anggota DPR Fraksi PDIP.

Kehadiran Dewan Kolonel untuk meningkatkan citra dan elektabilitas Puan Maharani jelang Pilpres 2024. Menurut Johan, Dewan Kolonel awalnya beranggotakan enam orang. Kini, tim itu telah mengalami penambahan jumlah anggota hingga 12 yang berada di 11 komisi berbeda di DPR.

Munculnya Dewan Kolonel ini mendapat tanggapan dari mantan Menteri Ristek M AS Hikam yang diungkapkan di akun Facebook. Pendapat mantan menteri ini tampaknya memberi peringatan, Dewan Kolonel mengingatakan dulu ada Dewan Jenderal. Menurutnya, ini bukan untuk mengingatkan sejarah kelam. Ingatlah Jasmerah.

"APALAH arti sebuah nama? Dulu ada isu ttg DEWAN JENDERAL, kini DPP PDIP bentuk DEWAN KOLONEL utk dongkrak dukungan suara kpd Mbak Puan. Cuma sebuah sebutan yg tidak untuk ingatkan sejarah kelam. Tetaplah bijaksana dan JASMERAH!," tulis AS Hikam, 10 jam lalu.

Ternyata, unggahan itu mengundang diskusi seru. Para netizen mengkritisi munculnya Dewan Kolonel selain mengingatkan sejarah kelam masa lalu, juga dinilai akan menjadikan sasaran tembak yang empuk bagi rival, dan mudah mengasosiasikan dengan partai kiri.

Oleh karenanya Dewan kolonel dinilai malah akan menjadi olok-olok bagi lawan politik. Apalagi, ada yang ingat, mumpung ini bulan September, mengingatkan sejarah masa lalu itu.

"Utk mengerek Popularitas Capres biar tdk menjadi NASAKOM (Nasib Satu koma. Tapi menjadi sasaran tembak yg empuk bagi rival dg isyu2 partai "kiri'..," tutur akun netizen Marcellino Ferdynand Wardaya.

"Pencetusnya mantan jubir KPK,harusnya pinter mengelola isu2 yg sensitif terkait penamaan "Dewan Kolonel".Malah akan jd olok2an lawan politiknya," tulis Anto Kasihanto.

"Mirip mirip dewan jendral?, Kebetulankah. Di bulan september lagi. Atau sudah takdir illahi," tulis Muhajirin.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT