ADVERTISEMENT

Akses Jalan Putus Akibat Tol Cijago, Kini Warga Tanah Baru Bisa Lega, Aspirasinya Disalurkan Sekda Depok ke Kantor Staf Presiden

Rabu, 21 September 2022 19:22 WIB

Share
Sekda Kota Depok  Supian Suri usai melaksanakan rapat koordinasi progrea proyek Tol Cijago di Jakarta. (Ist)
Sekda Kota Depok  Supian Suri usai melaksanakan rapat koordinasi progrea proyek Tol Cijago di Jakarta. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK, POSKOTA.CO.ID -  Warga Tanah Baru bisa lega terkait keluhan akses jalan putus akibat pembangunan jalan Tol Cijago (Cinere-Jagorawi), karena kini mendapat titik terang.

Kini, aspirasinya disalurkan Sekda Kota Depok, Supian Suri saat memenuhi undangan Rapat Koordinasi Progres Pembangunan Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago), di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (20/9/2022).

Pada kesempatan itu, Sekda didampingi Kepala Dinas PUPR, Hj Citra Yulianty dan Kepala Dinas Rumkim, Dudi Mi’raz Imaduddin.

Kegiatan rapat koordinasi terkait progress pengadaan lahan Jalan Tol Cijago  berlangsung di Ruang Rapat Utama Lt.2 Gedung Bina Graha Kantor Staf Presiden, Jalan Veteran No 16 Jakarta Pusat,

“Pada saat kemarin siang itu intinya membahas beberapa permasalahan di lapangan dan upaya penyelesaiannya untuk percepatan pembangunan Tol Cijago seksi tiga, serta menegaskan surat Pak Wali ke Kementerian PUPR,” ujar Supian Suri akrab disapa SS Sekda Kota Depok kepada wartawan usai dikonfirmasi, Rabu (21/9/2022).

Sekda Supian Suri menyebutkan, dirinya dalam rapat tersebut juga ikut melibatkan pihak-pihak yang memiliki wewenang dan tanggungjawab dalam pelaksanaan pembangunan Tol Cijago termasuk di dalamnya Pemerintah Kota Depok.

“Dalam kesempatan itu kami juga menyampaikan keluhan warga akibat dampak pembangunan jalan tol ini, termasuk keluhan warga Tanah Baru yang jalannya terputus karena adanya pembangunan tol,” ungkapnya.

Sementara itu SS menyebutkan rapat koordinasi yang digelar sejak pukul 13.30 itu, juga menghadirkan perwakilan Kemenko Kemaritiman dan investasi, Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian PUPR, Kementerian ATR/BPN, Kementerian Keuangan, Kementerian Agama dan Badan Usaha Jalan Tol.

Sementara itu pada Juni lalu Direktur Operasi PT Translingkar Kita Jaya (TLKJ), Alfiandra mengungkapkan, hingga saat ini masih dilakukan pekerjaan konstruksi.

Alfian mengatakan, saat ini masih ada juga 48 bidang tanah yang masih bermasalah. Dimana, salah satu yang bermasalah nanti adalah pintu gerbang Tol Limo dikarenakan tanah sisa yang harus dibayarkan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT