Naiknya Suhu Politik

Senin 19 Sep 2022, 06:37 WIB
Kolase foto Hasto Kristiyanto dan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono).

Kolase foto Hasto Kristiyanto dan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono).

Oleh: Fernando Toga, wartawan PosKota

PERHELATAN pemilihan umum (Pemilu) yang sebentar lagi akan segera dimulai membuat sejumlah partai politik sibuk mencari dukungan dan membentuk koalisi untuk mendapatkan kekuatan dalam pertarungan di pemilu 2024. 

Saat ini baru ada dua koalisi yang terbentuk menjelang Pilpres 2024 yakni, Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang resmi mendeklarasikan koalisi di Pilpres 2024 pada Sabtu (13/8/2022) di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Jawa Barat.

Sebelumnya tiga partai yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB di Hutan Kota by Plataran, Sabtu, (4/6/2022).

Partai yang belum mendapatkan koalisi belakangan tampak saling menyerang satu sama lain. Seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang melakukan aksi saling sindir hingga meningkatkan suhu politik.

Saling sindir antara PDIP dan PKS bermula dari aksi PKS yang memasang sejumlah baleho yang berisi pernyataan keras menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bahkan mengungkit peran PKS yang saat berada dalam koalisi Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 2004-2014 justru mendukung penyerahan blok Cepu ke Exxon Mobil.

Hasto pun mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi justru berhasil mengambil alih Blok Rokan dan Blok Mahakam dan membangun sejumlah kilang pengolahan minyak bumi (refinery).

Bahkan Hasto meminta PKS mengurusi Kota Depok terlebih dulu ketimbang mengkritik kebijakan pemerintah soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Hasto bahkan mempertanyakan apa prestasi PKS yang puluhan tahun pimpin Kota Depok yang malah minim prestasi dan dinilai intoleran.

Pernyataan Sekjen PDIP itu pun direspon Juru bicara PKS Muhammad Kholid yang menyindir tingkat kemiskinan di Solo hingga Jawa Tengah yang dipimpin kader PDIP. Ia pun membandingkan dengan Depok yang menurutnya berhasil menurunkan tingkat kemiskinan menjadi 2.58 persen hingga 2021.

Tak hanya itu, PDIP juga tampak saling sindir dengan Partai Demokrat. Kedua partai itu saling lempar sindiran terkait proyek gunting pita dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang diklaim akan disetting.

Bahkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menduga ada upaya agar Pilpres 2024 nanti diatur dan hanya akan diikuti oleh dua pasangan capres-cawapres.

News Update