Subianto yang mendapat laporan bahwa keributan kembali terjadi langsung mengarah ke TKP. Di sana, sudah ramai warga dan juga belasan OTK yang diduga melakukan penembakan itu.
"Baru mau ke sana saya denger suara ledakan, saya kira buser udah di lokasi keluarin tembakan untuk bubarin massa. Ternyata, katanya dari orang-orang itu (tembakannya). Saya denger dua kali tembakan," ungkapnya.
Menurut Subianto, saat pertama kali keributan terjadi, kelompok OTK yang diduga melakukan penembakan tersebut menggunakan mobil losbak pick up.
"Sepengatahuan, sependengeran saya waktu itu mobilnya pick up losbak," bebernya.
Kedua korban saat ini masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.
Subianto menjelaskan, dirinya sempat bertemu dengan kelompok OTK tersebut paska penembakan. Saat itu dia bersama warga mencoba melakukan mediasi. Hanya saja kelompok OTK tersebut melarikan diri.
"Ada sekitar 15 motor. Saya tarik, ada apa? kalau ada masalah, yuk kita selesaikan baik-baik. Yang bermasalah siapa? Tiba-tiba ngasih kode, yang lain ngasih kode yang bermasalah itu naik motor, saya pikir ke pos RW ternyata kagak. kabur tuh kawanan itu," pungkasnya. (Pandi)
Foto: Lokasi dua warga Tamansari, Jakarta Barat yang menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal. (Pandi)