Harga Komoditas Cabai Terus Naik Berbarengan dengan Kenaikan Harga BBM, Pedagang: Sulit untuk Semua

Minggu, 18 September 2022 13:16 WIB

Share
Ida Rahayu, pedagang sayur mayur di Pasar Tomang Barat saat hendak melayani pembeli. (Foto: Pandi)
Ida Rahayu, pedagang sayur mayur di Pasar Tomang Barat saat hendak melayani pembeli. (Foto: Pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Harga komoditas cabai terus naik di pasar tradisional. Kenaikan harga cabai tersebut dikeluhkan pedagang, terlebih bersamaan dengan kenaikam harga bahan bahar minyak (BBM).

Ida Rahayu, pedagang sayur mayur di Pasar Tomang Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat mengatakan, kenaikan harga terjadi pada jenis cabai rawit merah dan keriting merah.

"Rawit merah Rp90 ribu per kg. Naik dari 2 hari lalu. Ssbelumnya sempet Rp60 per kg. Keriting merah Rp90 ribu per kg, sebelumnya Rp70 ribu," ujarnya saat ditemui, Minggu (18/9/2022).

Cabai merah besar saat ini diangka Rp90 ribu per kg, cabai ijo besar Rp40 ribu per kg, cabai rawit ijo Rp60 ribu per kg dan cabai keriting ijo Rp50 ribu per kg.

"Bawang merah masih normal Rp45 ribu per kg. Bawang putih juga normal, yang biasa Rp30 ribu per kg, yang jenis kating Rp35 ribu per kg," jelas Ida.

Ida mengeluhkan adanya kenaikan harga cabai tersebut. Pasalnya, kenaikan harga tersebut bersamaan dengan adanya kenaikan harga BBM. Hal itu jelas membuat masyarakat kalangan bawah semakin menjerit.

"Sulit untuk semua. Sekarang pengiriman memang kurang makanya naik lagi (harga), terus pengiriman sekarang kan dibatasi, itu jadi kendala, dagangannya jadi mahal jualannya jadi susah," keluhnya.

Ida mengaku, paska kenaikan harga cabai yang terus menerus, dirinya telah membatasi stok penjualan. Dari yang biasanya membawa 10 Kg cabai rawit merah, kini dia hanya membawa 5 Kg saja untuk dijual.

"Kaya cabai rawit merah bawa cuma 5 kg, biasanya mah 10 Kg. Selama naik ya kita kurangi. Sakarang musim hujan jadi hasil panen agak sedikit jelek juga," bebernya.

Ida berharap agar harga kebutuhan pokok kembali normal. Pasalnya, kenaikan harga yang terus menerud membuat perekonomian kalangan bawah terdampak.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar