RAKYAT pedesaan kini makin berani dan mudah termakan isyu. Kades Tinon, 45, dipaksa mundur dan menikahi janda Murtini, 30, karena tuduhan mesum dan berjudi.
Padahal Pak Kades ke sini sebulan sekali hanya titip cicilan bank. Soal main judi diakui. Tapi judi kecil-kecilan bisakah dijadikan alasan mendongkel Kades Tinon?
Ketika jabatan Kades seumur hidup, dia punya kekuasaan luar biasa, tapi rakyatnya masih penakut. Kades jual pohon jati duit dikantongi sendiri bukan masuk kas desa, juga diem. Jalan rusak, jembatan bolong, sebodo amat. Tapi Kades sekarang jangan coba-coba.
Boro-boro korupsi Dana Desa, baru isyu Pak Kades satroni janda dan tukang judi, rakyat sudah tebakar emosi dan menuntut Pak Kades mundur, tapi harus menikahi janda yang diapeli sebulan sekali.
Kisah ini terjadi di kawasan Cilongok, Purwokerto bagian barat. Kades Tinon belum lama ini didemo rakyatnya, gara-gara urusan selangkangan dan perjudian. Tak jelas itu demo bayaran atau asli, yang pasti warga memaksa Kades Tinon menikahi janda Murtini dan mundur dari jabatannya.
Alasannya, Pak Kades telah mencemarkan desa, karena terlibat aksi mesum. Tapi demi menyelamatkan nasib si janda, dia harus menikahinya sekaligus mundur dari jabatannya.
Kades Tinon pun bingung. Ini benar-benar Jaka Tingkir ngombe dawet, kalau dipikir sungguh bikin mumet. Bagaimana tidak? Dia harus menikahi janda Martini, tapi harus mundur pula dari jabatan Kades. Lalu untuk kasih makan si mantan janda dari mana? Apa cukup dengan kroto dan ulat pohon, memangnya burung oceh-ocehan? Ini benar-benar keluar dari logika.
Isyu yang beredar, warga Cilongok sering memergoki habis Isya Pak Kades berada di rumah janda Martini yang cantik, yang mbleketaket (seksi), yang nek ora ngapak ora penak! Ini jelas tindakan tak terpuji. Masak sih Kades kok hobi blusukan di rumah janda tetangga desa.
Dan sisi buruh lain Lurah Tinon, dia ini suka berjudi. Warga khawatir Dana Desa yang setiap tahun dikucurkan Presiden Jokowi Rp 750 juta perdesa bisa bablas dimakan kertu judi.
Di depan warga Pak Kades membantah isyu perselingkuhan itu. Dia ke rumah janda Martini, itu rutin sebulan sekali habis Isya sekedar titip uang cicilan ke bank ke Purwokerto. Bagaimana mau selingkuh, janda itu keluarga sendiri.
Di rumah itu dia malah pernah jualan matrial sampai 20 tahun. “Kalau soal main judi memang iya, tapi itu kan kecil-kecilan ngguyupi orang gaple di tempat kelahiran bayi. Ini kan hal biasa.” Kata Pak Kades.