ADVERTISEMENT

Polisi Mulai Periksa Penyebab Kebocoran Gas Klorin Pindodeli 2 di Karawang, Libatkan DLH dan Puslabfor Mabes Polri

Kamis, 15 September 2022 14:37 WIB

Share
Warga yang divekuasi ke rumah sakit akibat menghirup gas klorin dari PT Pindodeli 2.(Ist)
Warga yang divekuasi ke rumah sakit akibat menghirup gas klorin dari PT Pindodeli 2.(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

KARAWANG, POSKOTA.CO.ID - Buntut terjadinya kebocoran gas klorin PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills II, Satreskrim Polres Karawang telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dari karyawan dan warga korban keracunan.

“Kita sudah periksa saksi dari karyawan empat orang dan beberapa warga yang menjadi korban keracunan gas klorin PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills II,” kata Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Arief Bastomy, Kamis (15/9/2022).

Tomy mengatakan, pihaknya akan koordinasi dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan untuk menentukan hal teknis. Serta berkoordinasi dan kerjasama dengan Puslabfor Mabes Polri.

“Kita sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh tim Inafis dan dipasang garis police line. Serta akan terus mendalami penyebab kebocoran gas klorin yang menyebabkan puluhan warga menjadi korban keracunan,” jelasnya.

Diketahui, Pipa gas Pindodeli 2 kembali bocor. Kali ini puluhan warga Ciampel keracunan gas dan dilarikan ke rumah sakit.

Peristiwa keracunan massal akibat bocornya gas PT. Pindodeli 2 itu sudah yang kesekian kalinya. Pada peristiwa ini puluhan warga Desa Kutamekar Kecamatan Ciampel Kabupaten Karawang dilarikan ke rumah sakit.

Sebuah sumber menyebutkan, sebagian warga dilarikan ke RS Rosela untuk mendapatkan pengobatan.

Sementara itu, Direktur RS Rosela, dr. Yesi, membenarkan adanya sejumlah warga Kutamekar yang alami keracunan mendapat pengobatan di RS Rosela.

“Betul, ada 33 orang kalau di RS Rosela, infonya ada yang ke RS lainnya,” ujar Yesi, Rabu (14/9/2022) kemarin

Menurut Yesi, hanya saja kondisi warga yang datang ke RS Rosela belum ada tindakan rawat inap. “Tidak ada yang dirawat inap, tapi kondisi masih sedang dalam observasi,” ungkapnya.(aep)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT