Demo Tolak Kenaikkan BBM Ricuh, Pengunjuk Rasa Nekat Merangsek Masuk Istana Sampaikan Aspirasi Langsung ke Jokowi

Selasa 13 Sep 2022, 18:54 WIB
Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda, mulai diwarnai kericuhan. (Andi Adam Faturahman)

Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda, mulai diwarnai kericuhan. (Andi Adam Faturahman)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gelaran aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat mulai diwarnai kericuhan.

Pantauan poskota.co.id di lokasi pada Selasa (13/9/2022) pukul 17.53 WIB, nampak sejumlah oknum massa aksi ingin merangsek masuk mendekati area Istana Negara dengan menarik kawat pembatas di Jalan Medan Merdeka Barat.

Selain menarik kawat, para oknum demonstran tersebut juga nampak membakar water barrier sembari menjatuhkan separator busway di lokasi.

Para oknum tersebut, memaksa Kepolisian untuk membuka barikade, sehingga para demonstran bisa mendekati area Istana Negara dan menyampaikan aspirasinya langsung di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Buka, buka pintunya. Buka pintunya sekarang juga," pinta oknum demonstran tersebut.

6.000 Lebih Personel Polisi

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan, hari ini Polda Metro Jaya telah menerima sejumlah surat pemberitahuan akan adanya aksi demonstrasi yang akan digelar di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.

"Kami telah siapkan kekuatan personel untuk lakukan pam (pengamanan) demonstrasi hari ini, dengan kekuatan sebanyak 6.142 orang personel," kata Zulpan saat dikonfirmasi, Senin (12/9/2022).

Dia melanjutkan, pada aksi demonstrasi nanti, diperkirakan bakal ada 1.900 orang yang bakal memadati kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat untuk menyampaikan aspirasinya. "Total massa lebih kurang 1.900 orang," ucapnya.

"Rinciannya, 1.000 orang berasal dari kelompok Gebrak, 200 orang dari KPBI yang nanti akan bergabung dengan Gebrak di Patung Kuda, dan dari Dema UIN Jakarta ada sekitar 600 - 700 orang," sambung Zulpan.

Selain itu, dia juga mengimbau agar para massa aksi dapat menyampaikan aspirasimya dengan tertib dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar.

"Kami imbau untuk selalu dapat menyampaikan aspirasinya dengan tertib dan jangan mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab," tukas mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan itu. (Adam).


 

Berita Terkait

News Update