ADVERTISEMENT

Dampak Kenaikan Harga BBM, Wali Kota Depok Antisipasi Lonjakan Inflasi

Selasa, 13 September 2022 15:13 WIB

Share
Foto : Wali Kota Depok M.Idris. (Poskota/Angga)
Foto : Wali Kota Depok M.Idris. (Poskota/Angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK, POSKOTA. CO.ID - Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyebut harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah diprediksi berpotensi pada kenaikan harga kebutuhan pokok, peningkatan inflasi, pengangguran dan kemiskinan.

Meski demikian, ujar Idris, penyesuaian harga BBM yang dilakukan pemerintah saat ini, bertujuan untuk mengurangi subsidi yang menjadi beban APBN dan untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan. Menurut Idris, inflasi Kota Depok pada Agustus 2021 hingga Agustus 2022 sebesar 5,30 persen, dan diprediksi akan mengalami peningkatan menjadi 7 persen.

“Semoga tidak terjadi. Kelompok yang terdampak lebih besar pada kelompok masyarakat miskin, UMKM, pekerja, dunia transportasi, dan lain-lain,” tutur Idris dalam keterangannya Selasa (13/9/2022).

Ia menambahkan, penanganan dampak penyesuaian harga BBM, pemerintah telah menggulirkan sejumlah kebijakan, di antaranya BLT BBM untuk kelompok sasaran warga miskin yang sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Sosial.

“Pemerintah juga telah memberikan arahan kepada pemerintah daerah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 134 Tahun 2022 Tentang Belanja Wajib Dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun Anggaran 2022,” imbuhnya.

Terdapat empat poin utama dalam  penanganan dampak penyesuaian harga BBM di Kota Depok, pertama, program Kartu Depok Sejahtera (KDS) serta Intervensi bantuan sosial sebesar Rp.150.000 selama tiga bulan untuk 1.000 sasaran PPKS, 500 sasaran PSKS serta 500 sasaran disabilitas dan lansia, juga sedang direncanakan untuk penyedia layanan transportasi, terutama sopir dan ojek, serta kelompok sasaran lainnya.

“Kedua, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menggulirkan operasi pasar murah di beberapa titik dimana banyak warga miskin,” katanya.

Ketiga, sambung Idris, ada pula beberapa kegiatan pemberdayaan, di antaranya pembinaan wirausaha baru (WUB), start up, dan perempuan pengusaha, pembinaan PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga), beragam pelatihan ketenagakerjaan, urban farming untuk ketahanan pangan keluarga, dan lain-lain, yang bisa diakses oleh warga.“Keempat atau yang terakhir, menggerakan kembali program D’SABER atau Depok Sedekah Bersama,” papar Idris. (**)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT