ADVERTISEMENT

Waduh! Tinjau Pelaksanaan PTM, Wakil Walikota Depok Temukan Siswa di Sekolah Banyak Lupakan Barang Satu Ini 

Selasa, 11 Januari 2022 11:23 WIB

Share
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono bersama pejabat lain meninjau pemantauan langsung pelaksanaan 100 persen PTM di sekolah SMA/SMK Putra Bangsa . (Angga)
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono bersama pejabat lain meninjau pemantauan langsung pelaksanaan 100 persen PTM di sekolah SMA/SMK Putra Bangsa . (Angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono meninjau langsung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di SMA dan SMK Putra Bangsa, Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Selasa (11/1/2022) pagi.

Dari hasil tinjauan, Imam yang didampingi Kadisdik, Wijayanto dan tiga pilar Kecamatan Beji, memastikan proses PTM sudah berjalan dengan baik. Namun, ada beberapa siswa yang masih belum membawa perbekalan sendiri dari rumah.

"Hasil pengecekan langsung dan monitoring dalam penggunaan masker seluruh pelajar sudah seratus persen, namun untuk pendukung alat seperti perbekalan makanan dan minum belum ada dibawa para pelajar dari rumah, " ujarnya di lokasi.

Sementara itu, Imam menganjurkan kepada para siswa dan sekolah untuk membawa makanan dari rumah masing-masing.

"Masih ada siswa yang jajan di kantin dan tidak membawa perbekalan dari rumah. Selain itu juga dalam menjaga protokol kesehatan pada saat akan masuk gerbang sekolah sudah ada pengecekan suhu, hand sanitizer, dan tempat cuci tangan sudah memadai, " ungkapnya.

Untuk itu Ia berharap seluruh siswa pelajar seluruhnya sudah harus di vaksin.
"Jika seluruh siswa sudah di vaksin diharapkan dapat mencegah penyebaran virus Covid - 19," tutupnya.

Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) SMK Putra Bangsa, Ririn Kusrini mengatakan seluruh siswa yang ada mengikuti PTM 100 persen, dengan rincian SMK sebanyak 747 siswa dan SMA sebanyak 534 siswa.

"Alhamdullilah seluruh siswa kita sudah dilakukan vaksin semua. Namun ada satu atau dua orang yang tidak di vaksin karena sedang sakit. Selain itu untuk guru dan seluruh pegawai seluruhnya sudah di vaksin lengkap," tambahnya.

Dalam penetapan protokol kesehatan, lanjut Ririn, siswa dan pengajar telah mengikuti sesuai peraturan pemerintah dalam protokol kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh, tempat cuci tangan, dan klinik.

"Jika ada siswa yang melebih standar normal pengecekan suhu, maka dari pihak sekolah sudah disediakan fasilitas klinik untuk sementara akan dirawat atau diobati, " tuturnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT