LEBANON, POSKOTA.CO.ID - Sengketa perbatasan laut antara Israel dan Lebanon makin memanas.
Ladang Qana dengan kekayaan gas yang sangat besar milik Lebanon diincar Israel.
Dua pertiga dari ladang ini terletak di Blok Lebanon No. 9 menurut informasi yang tersedia. Sementara sepertiga terakhir persis di bawah garis ke-23 yaitu di daerah yang disengketakan.
Dukungan Hizbullah mendorong maju perundingan tak langsung penentuan garis perbatasan maritim.
Hal ini disampaikan Presiden Lebanon Michel Aoun.
"Kami telah membayar hubungan yang menguntungkan Lebanon dan Gibran Bassil, Ketua Fraksi Kebebasan Nasional Lebanon dihukum Amerika karena memiliki aliansi dengan Hizbullah, dan kami tidak menyesal karena apa yang kami kerjakan adalah hasil dari keyakinan,” ucapnya saat diwawancarai koran Al Jumhuriyah Lebanon pekan lalu terkait hubungan Lebanon dengan Hizbullah.
”Hizbullah salah satu partai bangsa Lebanon dan kami hidup berdampingan dengannya di satu wilayah. Kami akan tetap di sana. Tidak dengan Israel atau Amerika atau pun yang lainnya.”
“Dengan kata lain aksioma nasional dan moral jauh dari perhitungan dan kepentingan politik mewajibkan kita untuk berdiri di samping pasangan kita dalam menghadapi ancaman,” ungkap Michel Aoun menekankan.
Dia mengisyaratkan ladang gas Qana secara penuh akan menjadi milik Lebanon dan menekankan hak penuh untuk mengekstraksi dari sisi negara tersebut. ***