Ternyata Soal Amplop Kyai Membuat PPP Ketar-ketir, Karena Reaksi Publik Amat dahsyat Hingga Jadi Ancaman Keselamatan Partai

Minggu, 11 September 2022 14:56 WIB

Share
Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono dan Suharso Monoarfa. (ist)
Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono dan Suharso Monoarfa. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemberhentian Suharso Monoarfa dari posisi Ketua Umum PPP, oleh tokoh teras partai Kakbah itu dilakukan murni untuk menyelamatkan partai, dan  bukan dilakukan atas dasar terjadinya konflik di internal PPP.

Penyelamatan itu dilakukan karena munculnya pernyataan amlop kyai yang disampaikan Suharso Monoarfa ternyata itu yang benar-benar membuat PPP ketar-ketir, karena hal itu membuat ketersinggungan para kyai.

Padahal massa pendukung PPP berasal dari kalangan ulama, kyai dan santri. Menurut Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP Usman M. Tokan, soal amplop kyai sudah menimbulkan reaksi publik amat dahsyat, sehingga dianggap menjadi ancaman keselamatan partai.

"Tidak ada konflik antara Suharso Monoarfa dengan PH DPP maupun Majelis-Majelis DPP. Yang ada adalah reaksi publik amat dahsyat atas pernyataan 'amplop kyai' serta persoalan pribadi Suharso yang mencuat, sudah masuk kategori ancaman bagi keselamatan PPP," kata Usman M Tokan,  Sabtu (10/9/2022).

Isu 'amplop kyai', menurutnya, dikhawatirkan akan dimainkan lawan politik sepanjang tahun untuk melemahkan elektabilitas PPP.

"Sementara urusan pribadi Suharso yang viral serta dokumen liar akan menjadi 'bom waktu' yang setiap saat bisa meledak dan membunuh PPP," ujarnya.

"Atas dasar itulah Majelis-Majelis DPP bereaksi  dengan melakukan tahapan-tahapan sepanjang lebih dari dua bulan, mulai klarifikasi atau tabayyun,  peringatan, hingga permintaan agar Suharso mengundurkan diri," sambung Usman.

Selain itu, kata dia, dengan kosongnya kursi Ketua Umum DPP partai berlogo Ka'bah itu, maka 3 Pimpinan Majelis DPP PPP pun segera meminta pertimbangan kepada Makhamah Partai, sebagaimana yang termaktub dalam AD/ART partai.

"Kami juga meminta Pengurus Harian (PH) DPP PPP untuk segera melaksanakan rapat guna memilih dan menetapkan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum untuk mengisi lowongan jabatan tersebut," ucap Usman.

Begitulah kejadiannya. Dan langkah politik, menurutnya sudah ditempuh dengan  melaksanakan Musyarawarah Kerja Nasional (Mukerjas di Serang, Banten.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar