ADVERTISEMENT

Ada Jaringan HTI dan Wahabi di Balik Gerakan Aksi Mahasiswa Menolak Kenaikan BBM, Re-Branding Anies Baswedan Malah Gagal Total

Minggu, 11 September 2022 18:31 WIB

Share
Suasana demo mahasiswa di Jakpus, menolak kenaikan harga BBM. BEM Nusantara tuntut Kapolda dicopot. (Foto: Aldi/Poskota)
Suasana demo mahasiswa di Jakpus, menolak kenaikan harga BBM. BEM Nusantara tuntut Kapolda dicopot. (Foto: Aldi/Poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Upaya mobilisasi publik untuk aksi menolak kenaikan BBM tidak berjalan sebagaimana direncanakan.

Ada tiga hal yg jadi penghambat aksi tersebut stagnan dan kurang mendapat dukungan masyarakat.

"Pertama, dukungan kepada Jokowi yang kuat. Kedua, cash transfer program membuat masyarakat bawah sibuk bekerja. Ketiga, ekonomi rakyat berjalan, tidak sesuai dengan narasi yg dikembangkan oposisi," ucap aktivis Perempuan Barisan Anti Kekerasan (Baskara) dalam rilis yang dikirimkan via WhatsApp pada Sabtu (10/9/2022).

Selain itu, tambah Putri, tidak efektifnya demo BBM lantaran mobilisasi ormas kemahasiswaan dan civil society tidak sesuai rencana.

"Banyak perdebatan internal sehingga tidak sesuai dengan time frame rencana aksi yang multi elemen, multi lokasi, berkelanjutan,' tambahnya.

Justru, Putri mengungkapkan bahwa elemen masyarakat yang siap untuk terus demo mengkritisi kebijakan pemerintah dalam menaikan harga BBM adalah   jaringan HTI/FPI/Wahabi, eks 212.

"Kekhawatiran pelibatan mereka karena akan memancing sentimen negatif publik, ungkap afiliasi politik aksi, dan akan berhadapan dengan MA yg sebelumnya jadi tokoh penggerak," tambahnya.

Putri menilai bahwa aksi menolak kenaikan harga BBM bisa berkembang menjadi tuntutan  turunkan presiden.

"Ada kaitannya dengan Pilpres dan Pileg 2024. Karena peran Jokowi yang dianggap dominan dalam melakukan political regrouping dan menentukan capres 2024. Dengan demikian, serangan politik ke Jokowi diharapkan dapat mengurangi efektivitasnya sebagai king maker," tambahnya.

Baskara, menurut Putri, sudah mencium adanya Penggalangan dana aksi sedang digalakkan, khususnya untuk menggantikan jaringan ACT.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT