ADVERTISEMENT

Menolak Permintaan Sambo Menembak Joshua, Bripka RR Berpeluang jadi Justice Collaborator Bersama Bharada E

Sabtu, 10 September 2022 23:37 WIB

Share
Kolase foto Brigadir J, dan 3 tersangka pembunuhnya, Bharada E (Richard Eliezer), Bripka RR (Ricky Rizal), dan Irjen Ferdy Sambo. (Foto: ist/diolah dari google)
Kolase foto Brigadir J, dan 3 tersangka pembunuhnya, Bharada E (Richard Eliezer), Bripka RR (Ricky Rizal), dan Irjen Ferdy Sambo. (Foto: ist/diolah dari google)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR bisa lepas dari jeratan pidana kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dengan dalang Ferdy Sambo.

Fakta hukum ini diungkapkan pengacara Bripka RR, Erman Umar. Bahkan, Bripka RR bisa menjadi Justice Collaborator dalam kasus yang menjerat Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi.  

"Jadi saat di Saguling itu, Pak Ferdy Sambo sempat menanyakan kepada RR, tau nggak kejadian di Magelang bahwa ibu dilecehkan Joshua, RR menjawab tidak tahu," kata Erman.

Menurut RR, lanjut Erman, saat menyampaikan  pertanyaan itu Ferdy Sambo dalam kondisi marah, menangis dan terguncang.

"Kemudian diminta FS menembak Joshua. RR ditanya berani nggak nembak Joshua? Saya tidak berani pak, saya tidak kuat mental, katanya. Lalu ia diminta memanggil Richard (RE) di bawah," ujarnya.

"Saat RE sudah ke atas, RR tetap duduk di bawah dan berfikir apa benar Joshu berbuat pelecehan. Apa tidak diklarifikasi dulu ke Joshua," kata Erman, mengulang cerita RR yang saat itu merenung di bawah rumah.

Tak beberapa lama, muncul PC dan mengajak ke rumah Duren Tiga untuk PCR. Meski RR dan Kuat Maruf tidak PCR karena harus kembali ke Magelang.

Karena sebagai ajudan, lanjut Erman, RR bertugas khusus menjaga dua anak Sambo yang bersekolah di SMA Taruna Magelang.

"Tapi ada fakta saat di Magelang, pada tanggal 7 Juli, saat bersama RE ke SMA Taruna Magelang, Richard ditelepon PC untuk kembali pulang ke rumah," tutur Erman seperti dikutip dari wawancara dengan Inews TV.

Sesampainya di rumah, mereka berdua melihat di bawah rumah kosong. Begitu naik tangga, ketemu Kuat Maruf dalam kondisi tegang dan panik.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT