Ir Sutarmi, Menteri PU. (Ist)

Opini

Belajar dari Menteri Sutami

Sabtu 10 Sep 2022, 06:47 WIB

Oleh : Tatang, Wartawan Poskota


SEBUAH video pendek berdurasi 2 menit, beberapa hari terakhir ini beredar di media sosial. Isinya tentang kolase foto seorang pria yang pernah menjadi menteri PU 4 kali dari 1965 sampai 1978. Dialah Ir Sutami.

Dari tayangan video yang didominasi warna merah dengan kolase foto di tengahnya itu adalah Ir Sutami tengah meresmikan berbagai proyek raksasa di Indonesia.

Yang menarik dari sosok Sutami adalah kesederhanaanya, dan tidak neko-neko. Maka dari itu, tak heran kalau dia disebut sebagai menteri termiskin. Rumahnya saja pada bocor-bocor, aliran listrik pernah diputus karena tak bisa bayar langganan.

Ironisnya, Sutami tak bisa berobat ke rumah sakit ketika dia menderita sakit gegara tak memiliki uang untuk biaya berobat.

Sebegitunya nasib seorang Sutami, yang nota bene memiliki jabatan sebagai menteri. Rumah pribadinya pun diperoleh dari hasil mencicil yang baru lunas pada saat dia menjelang penisun.

Sutami adalah sosok menteri yang tidak gila harta. Hidup apa adanya, ikhlas menunaikan amanah. Sejauh ini, sejumlah proyek raksasa seperti waduk Jatiluhur, Jembatan Musi, Gedung DPR masih berdiri kokoh.

Pertanyannya, apa ada pejabat yang kesederhanaanya mirip Sutami? Mungkin ada atau mungkin juga tidak. Para pejabat yang disumpah akan bekerja untuk kemajuan Indonesia dan kemakmuran rakyat, harusnya belajar pada Sutami.

Pada umumnya, pejabat sekarang mengejar kekayaan. Jabatan dijadikan sebagai jembatan untuk memperoleh kehidupan lebih baik. Prestasi seperti yang ditorehkan Sutami bukan jadi tujuan hidup.

Kita benar-benar prihatin memperhatikan perilaku pejabat sekarang. Kita rindu pada pejabat yang benar-benar memiliki komitmen pada kepentingan bangsa dan negara secara tulus dan ikhlas. Bukan seperti kebanyakan dimana sumpah jabatan hanya sekadar hiasan.

Pemimpin yang merakyat adalah pemimpin yang didambakan masyarakat dimana bisa “duduk sama rendah, berdiri sama tinggi” bersama rakyat. Dalam sebuah survei, pemimpin dengan kriteria seperti inilah yang didambakan masyarakat disamping syarat lain yakni tegas.

Rakyat menginginkan kesejahteraan, kehidupan yang layak, keadilan secara sosial, ekonomi, dan politik. Rakyat ingin agar para pemimpin bisa mewujudkan keinginan mendasar seperti yang sudah disebutkan.

Kita berharap para calon pemimpin belajar pada Sutami dimana menyerahkan seluruh jiwanya untuk kemajuan bangsa dan negara bukan berorientasi pada kekayaan.

Tags:

Administrator

Reporter

Administrator

Editor