Santri Ponpes Darussalam Gontor Tewas, Wapres Minta Kekerasan di Dunia Pendidikan Dihentikan

Rabu 07 Sep 2022, 11:27 WIB
Wapres KH Ma'ruf Amin saat menghadiri Milad ke-37 di Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai, Bekasi. (setwapres)

Wapres KH Ma'ruf Amin saat menghadiri Milad ke-37 di Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai, Bekasi. (setwapres)

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID -  Wapres KH Ma’ruf Amin secara tegas meminta agar segala bentuk tindakan kekerasan dalam dunia pendidikan baik di sekolah maupun pondok pesantren dihentikan. 

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) Wapres Masduki Baidlowi dalam keterangan persnya di Palembang, di sela kunjungan kerja Wapres di Provinsi Sumatera Selatan, Selasa (06/09/2022). 

Itu disampaikan terkait pengaduan seorang Ibu asal Palembang bernama Soimah akhir-akhir ini menjadi sorotan publik lantaran mengadu di media sosial,  bahwa anaknya yang berinisial AM dan berusia 17 tahun meninggal tidak wajar di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor 1, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. 

Setelah aduan ini viral, pihak Ponpes pun akhirnya buka suara dan mengakui bahwa AM memang meninggal akibat tindakan kekerasan.

Wapres memberikan satu arahan agar jangan sampai terjadi kekerasan yang seperti itu lagi di lembaga pendidikan, apakah itu pesantren ataupun lembaga pendidikan berasrama yang lain ataupun apakah yang berlatar belakang agama ataupun tidak.

Apapun alasan dan motifnya, lanjutnya, tindakan kekerasan dalam dunia pendidikan menurut Wapres tidaklah tepat. Termasuk, bentuk hukuman (punishment) yang menyebabkan kekerasan fisik harus dihilangkan. 

"Kita ambil pelajaran kepada lembaga pendidikan yang lain agar jangan terjadi seperti itu lagi. Karena ini kan beruntun ya, banyak sekali kejadian-kejadian (kekerasan) seperti itu, dulu juga pernah terjadi di lembaga pendidikan negara (seperti) Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN), trus di mana lagi, di mana lagi, banyak sekali kejadian-kejadian seperti itu yang disebabkan oleh proses yang dihubungkan dengan pelatihan fisik bagi seorang siswa misalnya,” terang Masduki diterima, Rabu (7/9/2022).

Terkait kejadian di Gontor, tutur Masduki, Wapres mengharapkan agar kasus tersebut segera selesai dan Gontor sebagai lembaga pendidikan yang selama ini memiliki reputasi baik dapat terus berjalan sebagaimana mestinya, sekaligus mengambil pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang. 

“Pastikan bahwa proses belajar mengajar di Gontor tidak terganggu oleh kasus ini. Dan ini sedang ditangani dengan baik oleh pihak kepolisian dan pihak manajemen dari Gontor juga sangat terbuka dan cukup bekerjasama dengan baik untuk proses pemeriksaan ini, ada beberapa saksi dan seterusnya,” ujar Masduki. 

"Jadi, kita berharap bahwa ini bisa segera selesai, kasus ini bisa segera terungkap, dan duduk perkaranya, semuanya terjelaskan dan terselesaikan dan proses hukumnya bisa dilanjutkan,” imbuhnya. (johara)

Berita Terkait
News Update