SERANG, POSKOTA.CO.ID - - Angkutan umum di wilayah Provinsi Banten mengeluhkan dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Terlebih, hingga kini belum ada penyesuaian tarif setelah pemerintah menaikan harga BBM.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten, Tri Nurtopo mengaku belum mendapat tembusan dari pusat terkait dasar kenaikan tarif angkutan umum.
"Yang AKAP saya belum dapat tembusan dari pusat. Saya mantau AKDP belum ada," katanya saat dihubungi, Rabu (7/9/2022).
Atas dasar itu, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa lantaran belum ada petunjuk dari Kementerian Perhubungan.
"Iya saya kan kalau tidak ada dasar nggak berani apa-apa. Itu di pusat yang tanggung jawab Kemnhub," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Organisasi Angkatan Darat (Organda) Banten, Emus Mustagfirin mengatakan, pengusaha angkutan darat telah memberhentikan operasinya akibat kenaikan BBM.
Hal itu bukan dikarenakan mogok, tetapi tidak mampunya mencukupi ongkos operasional.
"60 persen sampai 70 persen tidak operasi bukan berarti mogok mereka, tapi harga BBM dan tidak bisa disesuaikan harga tarif. Masa sih BBM naik pada diam saja," paparnya.
Ia mengaku kenaikan harga BBM membuat gamang pelaku usaha angkutan darat. Mengingat harga onderdil dan kebutuhan lainnya diprediksi bakal naik.
"Jelas kalau harga BBM naik, besok lusa harga ban, onderdil, makanya estimasi tarif," ujarnya.