KPU Bantah Data Aplikasi Sistem Informasi Partai Politik Bocor

Rabu 07 Sep 2022, 14:56 WIB
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Idham Holik. (ist)

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Idham Holik. (ist)

“Itu bukan data milik KPU dan data KPU tetap aman. Itu yang perlu kami tegaskan,” jelasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, 105 juta data kependudukan warga Indonesia diduga kembali bocor dan dijual di Breached Forums oleh pengguna bernama Bjorka.

Bjorka juga yang membocorkan data pelanggan IndiHome dan menjual 1,3 miliar nomor ponsel dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga Indonesia dari Kementerian Kominikasi dan Informatika.

Kali ini, dia menjual 105 juta data kependudukan warga Indonesia yang diduga milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dari pantauan di situs breached.to, Bjorka membuat postingan berjudul INDONESIA CITIZENSHIP DATABASE FROM KPU 105M pada Selasa (6/9/2022). Di situ, dia menyertakan logo KPU.

Dia mengklaim memiliki 105,003,428 data kependudukan warga Indonesia yang berisi informasi penting seperti NIK, nomor Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin, umur, dan sejenisnya.

Semua data tersebut berukuran 4 gigabita setelah dikompresi dan 20 gigabita sebelum dikompresi.

Bjorka mengaku meretas data tersebut pada bulan ini.

Sebagai bukti, dia melampirkan beberapa baris contoh data kependudukan yang dia miliki.

Selain itu, dia juga menyediakan tautan bagi yang ingin melihat sampel 2 juta data kependudukan yang dimilikinya.

Bagi yang berminat, Bjorka menjual 105 juta data kependudukan warga Indonesia itu dengan harga US$5.000 atau sekitar Rp74,4 juta. (wanto)

Berita Terkait

News Update