Massa Buruh Tangerang Berangkat Menuju DPR Jakarta untuk Menggelar Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

Selasa 06 Sep 2022, 09:58 WIB
Massa buruh SPN dari Tangerang, bersiap menuju DPR RI untuk menggelar demo menolak kenaikan harga BBM. (Foto: Veronica)

Massa buruh SPN dari Tangerang, bersiap menuju DPR RI untuk menggelar demo menolak kenaikan harga BBM. (Foto: Veronica)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Massa buruh yang tergabung dalam beberapa serikat pekerja di wilayah Tangerang bersiap berangkat menuju DPR, Jakarta, Selasa (6/9).

Keberangkatan massa buruh tersebut untuk bergabung bersama rekan buruh dari wilayah lainnya untuk menggelar demo menolak kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) yang dilakukan oleh Pemerintah.

Wakapolresta Tangerang, AKBP Leonard M Sinambela mengatakan saat ini pihaknya melakukan pengamanan keberangkatan massa buruh dari wilayah Tangerang.

"Massa buruh yang berangkat dari Tangerang ini terbagi di tiga titik. Kami tempatkan personel untuk mengamankan keberangkatan massa buruh," katanya.

Leonard mengaku, pihaknya menyiagakan sebanyak 120 personel yang dibagi di tiga titik keberangkatan buruh.

Nantinya, pihaknya akan mengawal rombongan massa buruh hingga masuk tol menuju Jakarta. "Kita akan kawal hingga rombongan masuk tol," ungkapnya.

Sementara, Koordinator Lapangan (Korlap) Serikat Pekerja Nasional (SPN), Sunardi mengatakan saat ini pihaknya membawa sekitar 80 anggota untuk ikut bergabung dengan massa yang sudah menunggu di kantor DPR RI.

"Kalau dari titik Citra Raya kita berangkat sekitar 80 anggota menggunakan bus dan dua mobil pribadi. Kalau dari wilayah Kosambi ada massa yang naik motor," ungkapnya.

Ia menjelaskan, adapun tuntutan yang dilakukan oleh pihak buruh yakni meminta Pemerintah Pusat untuk menurunkan harga BBM seperti sedia kala.

"Kita hanya nuntut pemerintah untuk menurnkan seperti awal saja," ungkapnya.

Pasalnya, menurut Sunardi, kenaikan harga BBM yang di lakukan oleh Pemerintah Pusat tidak sebanding dengan UMR yang ada di daerah, khususnya Banten.

Berita Terkait
News Update