JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pihak kepolisian sebelumnya mengatakan bahwa CCTV di TKP pembunuhan Brigadir J dinyatakan hilang. Namun setelah dilakukan penelusuran ternyata rekaman tersebut menjadi bahan nobar empat anak buah Ferdy Sambo.
Mengutip berita jakarta.poskota.co.id, adapun empat anak buah Ferdy Sambo yang nobar CCTV pembunuhan Brigadir J adalah Kompol Chuck Putranto, Kompol Baiquni Wibowo, AKBP Ridwan Soplanit, dan AKBP Arif Rahman.
Empat perwira tersebut tidak berani melakukan pelaporan malahan nobar materi CCTV pembunuhan Brigadir J.
Hal tersebut lantaran Ferdy Sambo sebelumnya juga telah memberikan ancaman terhadap mereka. Ferdy Sambo mengancam agar hasil CCTV tersebut tidak sampai bocor kepada orang lain
Kini tiga dari empat anak buah Ferdy Sambo tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka obstruction of justice, namun satu sari mereka AKBP Ridwan Soplanit tidak ditetapkan sebagai tersangka. “Kalau bocor, berarti kalian berempat yang bocorin,” ancam Ferdy Sambo.
Saat menjalani sidang etik pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo di Gedung Transnational Crime Center (TNCC) Mabes Polri, Kamis 25 Agustus 2022, AKBP Arif Rahman menceritakan mengenai keberadaan CCTV yang merupakan bukti penting peristiwa yang menghebohkan Tanah Air tersebut.
Dalam sidang etik itu terungkap pula empat anak buah Ferdy Sambo melakukan nobar rekaman CCTV pembunuhan Brigadir J.
Hasil CCTV kemudian diserahkan oleh Kompol Chuck Putranto ke Polres Metro Jaksel. Tetapi kemudian, dia memintanya lagi, karena takut dimarahi Ferdy Sambo.
Kompol Chuck Putranto juga sempat menonton rekaman CCTV tewasnya Brigadir Joshua ini bersama Kompol Baiquni Wibowo dan AKBP Arif Rahman.
Tak lama terungkap bahwa Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit juga ikut menonton rekaman CCTV tersebut.
Setelahnya AKBP Arif menyebut barang bukti penting itu telah dia laporkan kepada Brigjen Hendra Kurniawan.