ADVERTISEMENT

Elektabilitas PDIP akan Turun Dampak Kenaikan Harga BBM yang Dikritik Publik, dan Ramai-ramai Dihujat Netizen

Senin, 5 September 2022 13:29 WIB

Share
Pengamat politik Adib Miftahul yang juga Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN). (Ist)
Pengamat politik Adib Miftahul yang juga Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN). (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Keputusan pemerintah dalam menaikan harga bahan bakar minyak (BBM), mengikis kepercayaan keberpihakan partai pendukung oleh publik.

Terlebih khusus PDIP, tidak sedikit publik mempertayakan sikapnya terhadap rakyat. Netizen mengunggah kritikan PDIP pada saat jadi oposisi di pemeritahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menaikan harga BBM.

Kritikan itu kini kembali berbalik. Publik menanyakan sikap kritis PDIP yang menjadi partai pendukung pemerintahan Joko Widodo yang menaikan BBM. Bahkan PDIP ramai-ramai dihujat netizen.

Menurut pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul, kritikan publik terhadap sikap keberpihakan PDIP akan mempengaruhi kepercayaan dan elektabilitas PDIP.

Namun, penurunan elektabilitas PDIP hanya sedikit lantaran keputusan kenaikan BBM bukan kebijakan yang populis.

"Hal seperti ini wajar dan dinamika dalam demokrasi. Ketiak ungkapan itu untuk menurunkan elektabilitas PDIP, saya kira iya. Kalau penurunan elektabilitas, iya, tapi saya kira tidak banyak," katanya saat dihubungi, Senin (5/9/2022).

Ia menerangkan, suatu kewajaran PDIP kini dikritik publik. Mengingat, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu menjadi garda terdepan pengusung Jokowi.

"Kalau dulu zaman Pak SBY, PDIP oposisi mengkritisi ya wajar. Sekarang terbalik, sekarang yang berkuasa PDIP lewat representasi  Jokowi ketika dinaikan dan itu ditanya kembali sikap PDIP, pasti tidak mungkin kontra," terangnya.

Dikatakan Adib, partai pengusung pasti sudah menghitung dampak negatif atas kebijakan kenaikan BBM. Sehingga bantuan dari pemerintah dianggap menjadi solusi.

Kendati, tugas besar pemerintah saat ini adalah menkan harga bahan pokok agar tidak ikut naik. Jika itu berhasil, pemerintah dipastikan mendapat dukungan publik. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT