ADVERTISEMENT

Naikkan Harga BBM, Pengamat: Pemerintah Sangat Kejam, Tidak Peduli Kondisi Rakyat, Hanya Peduli Proyek Mercusuarnya

Minggu, 4 September 2022 12:11 WIB

Share
POM bensin Pertamina. (dok.bphmigas)
POM bensin Pertamina. (dok.bphmigas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Padahal, kata Achmad, masih banyak cara lain di luar kenaikan harga BBM agar anggaran subsidi energi tak semakin membengkak dan membebani APBN.

Ia menyatakan pemerintah seharusnya menyadari prioritas belanja APBN dalam kondisi sulit seperti sekarang. Salah tau pos belanja yang justru menjadi beban APBN seperti proyek ibu kota negara (IKN), menurut Achmad, seharusnya dialihkan terlebih dulu.  

“Terkesan pemerintah sangat kejam, tidak peduli dengan kondisi rakyatnya, dan hanya peduli dengan proyek-proyek mercusuarnya, antara lain ibu kota baru dan kereta api cepat,” kata Achmad.

Lebih jauh Achmad menilai seharusnya proyek-proyek infrastruktur yang lemah proyeksi benefitnya terhadap APBN bisa dialihkan dulu untuk menangani subsidi BBM.

"Contohnya tunda pembangunan IKN dan penanaman modal negara (PMN) kereta api cepat." 

Selain itu, menurut dia, sebenarnya pemerintah bisa mengambil langkah lain yakni menggunakan ruang defisit anggaran di atas 3 persen.

Belanja masih bisa ditambah untuk subsidi dan penyaluran bantuan sosial karena 2022 menjadi tahun terakhir dalam pelebaran defisit APBN. (Wanto).
 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT