Menolak Diajak Berkoalisi Bini Tetangga Pun Dibanting

Minggu, 4 September 2022 08:32 WIB

Share

STOK gadis sampai tahun baru 2023 masih aman, tapi Wahyudi (21), malah naksir bini tetangga. Macam partai saja, Ny. Tatik (27), diajak berkoalisi membangun cinta. Tentu saja istri Tomi, 33, ini menolak. Jengkel dirayu lewat WA tak pernah dijawab, Wahyudi jadi nekad. Pas ketemu di jalan Titik langsung dibanting macam gasing.

Bagi sebagaian orang mencari pacar susahnya seperti parpol cari tokoh yang siap dicapreskan di 2024. Lantaran kader sendiri kelasnya baru bisa jadi anggota DPR, terpaksa merayu-rayu kader partai lain yang elektabilitasnya tinggi dalam survei. Sebaliknya ada juga tokoh yang elektabilitas tinggi tapi tak dilirik parpol, karena malah berpotensi menurunkan elektabilitas partainya. Contohnya.......

Wahyudi warga Pagu Kabupaten Kediri, belakangan memang gelisah luar biasa, macam Ketum parpol pusing cari Capres. Usia baru kepala dua, ibarat ayam jago tajinya baru tumbuh sedikit, tapi sudah berani pacari bini orang. Padahal di Kediri sono stok gadis masih aman sampai tahun baru 2023 nanti. Kenapa dia malah pacari Tatik yang sudah punya suami?

Tatik memang wanita ramah, sehingga terhadap Wahyudi dia nampak punya perhatian lebih. Nah, di sinilah anak muda baru lepas ABG ini menjadi GR, dikiranya Tatik menanggapi aspirasi urusan bawahnya. Lebih-lebih bini Tomi ini suka kasih makanan buat Wahyudi, sehingga GR-nya makin berlipat-lipat. Padahal itu semua dilakukan Tatik hanya sekedar adab bertetangga yang baik.

Rupanya Wahyudi makin serius saja. Kerja saja belum, sudah berani mempengaruhi Tatik agar meninggalkan Tomi, dan nanti kita-kita menikah membentuk keluarga sakinah. Tentu saja ibu muda ini terkaget-kaget macam pemilik kendaraan dengar harga Pertalite jadi R 10.000 seliter. Kok sampai sejauh itu pemikiran Wahyudi? Maka dia kemudian memberi nasihat lewat WA, kerja saja dulu baru mikir cewek. “Dan itu janganlah saya, karena aku sudah punya suami.” Kata Tatik.

Tapi Wahyudi tak mau diputus, tetap ingin Tatik menjadi pacarnya. Gendeng ini bocah. Maka segala rayuan anak muda tetangga itu melalui WA tak lagi dijawab. Lama-lama-lama Wahyudi jadi kesal. Jam-jam kepulangan Tatik dadi pekerjaannya ditunggu, dan dia mencegatnya dekat jembatan. Tekadnya, kalau sidoi rewel, ceburkan saja ke sungai.

Benar saja, sekitar pukul 15:00 Tatik nampak pulang pakai sepeda motor. Langsung disetopnya dan ditanyakan, kenapa WA-nya tak dijawab? Jawaban Tatik bahwa sibuk dengan pekerjaan, tak diterimanya. Kembali lagi dia mengajak berkolasi sebelum tahun 2024. “Kamu kok kayak Ketum Parpol saja, bini orang diajak berkoalisi.” Omel Tatik saking jengkelnya.

Sedikit kata-kata itu, tapi sengak didengar. Langsung saja Tatik disergap dari belakang dan kemudian dibanting di semak-semak, krusukkkk! Tidak sakit memang, paling gatal-gatal dan kena duri. Tatik ditangkap lagi dan dibanting lagi ke semak yang sama. Eh, masih bisa bangun. Langsung saja yang ketiga kalinya Tatik dibanting di jalan aspal, gedebug.......remek deh tubuhnya.

Melihat kondisi Tatik, kasihan juga pada akhirnya. Motor dikendarai Wahyudi, dan Tatik diantar sampai ke rumahnya. Dengar suara Tomi dari dalam, buruan Wahyudi kabur. Tapi beberapa jam kemudian anak muda badung itu dijemput polisi, karena suami Tatik telah melaporkannya ke Polsek Plosoklaten.

Bini orang dikejar-kejar, tapi pada suaminya kok takut ente? (GTS)
    
 

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar