ADVERTISEMENT

Miliki Potensi Wisata Bahari Kelas Dunia, Bakamla RI Diminta Ikut Amankan Perairan Tidore

Kamis, 1 September 2022 07:51 WIB

Share
Pemerintah Kota Tidore kepulauan menggelar audiensi bersama Bakamla RI di Kantor Bakamla RI, Jakarta Pusat. (Ist)
Pemerintah Kota Tidore kepulauan menggelar audiensi bersama Bakamla RI di Kantor Bakamla RI, Jakarta Pusat. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota Tidore kepulauan dan Universitas Indonesia (UI) menggelar audiensi bersama Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI di Kantor Bakamla RI, Jakarta Pusat. 

Adapun yang hadir dalam pertemuan ini yaitu, Walikota Tidore Kepulauan, Capt. Ali Ibrahim serta Dosen Fakultas Ilmu Adminisitrasi UI Dr. Rachma Fitriati, M.Si., M.Si (Han) didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Hamid Abd. Latief SPi,. MSi diterima langsung oleh Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Aan Kurnia, S.Sos,.M.M. beserta jajaran.

"Saya bersama Pak Walikota Tidore Kepulauan menyampaikan ke Pak Bakamla terkait bagaimana membangun sinergitas dan kolaborasi antara Pemkot Tidore Kepulauan dengan Bakamla untuk membuat sebuah sistem keamanan dan keselamatan laut yang baik di perairan Tidore, terutama terkait dengan pengamanan situs Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) peninggalan Spanyol pada abad 16," ujar Rachma Fitriati, Rabu 31 Agustus 2022.

Sementara, pada kesempatan tersebut, Walikota Tidore Kepulauan, Capt. Ali Ibrahim menyampaikan bahwa pihaknya kini tengah menggencarkan sosialisasi dan promosi perihal wisata laut berkelas dunia yang menjadi destinasi unggulan kota Tidore Kepulauan untuk Membangun Daya Saing Daerah. 

 

Bahkan, kata Ali, pihaknya juga sedang menginisiasi pembangunan museum atau situs bawah laut mengingat banyaknya potensi wisata Bahari yang dapat mengangkat pariwisata Maluku Utara ke kancah Internasional.

"Saat ini kami sedang menggagas pembangunan museum bawah laut dimana nantinya akan diperlihatkan berbagai barang peninggalan sejarah. Seperti kita tahu bahwa Tidore memiliki sejumlah warisan budaya bawah air yang jika dikembangkan, saya optimis akan menjadi wisata bahari internasional,” kata Ali.

Ali juga mengungkapkan, di Tidore terdapat begitu banyak potensi wisata bahari dan wisata sejarah yang dapat dibangun di bawah laut. Terlebih, lanjut Ali, setelah ditemukannya peniggalan bawah laut seperti situs Soasio, Situs Tongowai serta keberadaan beberapa landmark bersejarah seperti istana, masjid, makam, dermaga dan jembatan Kesultanan Tidore.

"Lebih dari itu, dulu di perairan Tidore itu ada Meriam portugis buatan Macao yang dibikin oleh pembuat Meriam portugis terkenal yaitu Manuel Tavare. Meriam dan puluhan guci peninggalan Kapal Spanyol yang tenggelam abad ke-16 ini, itu sudah diangkat ke daratan tahun 1990an. Sayangnya, guci-guci tersebut kurang mendapat atensi dari wisatawan, terlebih disimpan begitu saja di gudang milik Pemkab Halmahera Tengah," jelasnya.

Rachma Fitriati, akademisi UI yang menaruh perhatian besar terhadap Daya Saing Daerah berpendapat, andaikan guci-guci ini dikembalikan ke dasar laut (release) di tempat temuan semula situs peninggalan bawah laut di Kelurahan Tongowai, maka guci-guci ini akan menjadi obyek wisata selam yang unik dan menarik, karena tidak ditemukan di lokasi penyelaman lainnya di Indonesia.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT