ADVERTISEMENT

Pensiunan Dianggap Laskar Tak Berguna ?

Selasa, 30 Agustus 2022 13:13 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PERNYATAAN Menteri Keuangan Sri Mulyani di depan anggota DPR RI dalam rapat kerja pada 24 Agustus 2024 lalu, bikin geger publik.

Bu Sri menyatakan, para pensiunan PNS, TNI dan Polri jadi beban negara. Alasannya, jumlah dana pensiun yang digelontorkan pemerintah mencapai Rp2.929 triliun.

Sontak Bu Sri pun jadi trending topik baik di medsos maupun dalam obrolan publik sehari-hari. Pernyataan Bu Menteri telah melukai para pensiunan. Karena ternyata uang pensiun yang dibayarkan pemerintah, adalah uang tabungan para pensiunan sendiri.  

Uang itu hasil dari pemotongan gaji sebesar 4,7 persen perbulan yang dihimpun pleh PT Taspen.

"Itu uang tabungan kami. Kok tega ya kami dianggap beban negara," ucap seorang bapak saat kumpul-kumpul acara para pensiunan. Lantas terlintas dianggap seperti laskar tak berguna.

"Jangan menganggap kami ini seperti laskar tak berguna. Kenapa negeri ini tidak menghargai keringat dan pengabdian para pendahulu," sambung yang lain.

Sebuah surat terbuka dari pensiunan untuk Presiden dan Menteri Keuangan juga viral di medsos. "Bapak Presiden,  Menteri Keuangan yang terhormat, uang pensiun itu uang tabungan kami yang kami pinjamkan bukan uang belas kasihan Negara Kepada Kami.  Adalah sangat tidak layak bila kami Pensiunan dianggap menjadi Beban Negara apapun alasannya," tulis.

Di alenia berikutnya ditulis, "Betapa ganjilnya bahwa kami para pensiunan dianggap sampah kehidupan yang menjadi beban Pemerintah saat ini, yang seharusnya berani mengambil tanggung jawab Pemerintah yang terdahulu."

Memperlakukan pensiunan sebagai beban negara, memang tidak pantas. Apalagi ternyata uang pensiun yang dibagikan pemerintah tiap bulan itu ternyata duit tabungan mereka sendiri.

Bukan duit pemerintah. Lalu kenapa pemerintah merasa terbebani ? Seharusnya pemerintah justru malu. Karena para pensiunan PNS serta TNI/Polri ternyata menggaji diri sendiri.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT