ADVERTISEMENT

Harga Telur Terus Merangkak Naik, Mendag Ungkap Tiga Faktor Ini Penyebabnya

Selasa, 30 Agustus 2022 20:42 WIB

Share
Mendag Zulkifli Hasan (foto/ist)
Mendag Zulkifli Hasan (foto/ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Kedua, efek dari bantuan sosial yang diberikan Kementerian Sosial kepada daerah.

Zulhas menjelaskan, Menteri Sosial Tri Rismaharini memang tidak memberikan bantuan sosial dalam bentuk pangan.

Namun, uang yang diberikan kepada daerah untuk bantuan sosial dibelanjakan barang-barang kebutuhan pokok. Salah satunya adalah telur.

"Yang kedua kenaikan itu, memang Mensos tidak memberi telur, tetapi memberi bantuan kepada daerah dan daerah dijadikan itu bantuan dalam bentuk pangan dan itu rupanya kesepakatan antara Kementerian Perdagangan dan Kemensos dulu, karena dulu telur itu tidak laku nah kebijakannya diteruskan walaupun zaman sudah berbeda," jelasnya.

"Di daerah jadi PKH itu bantuannya diberikan pangan antara lain telur dan ini dirapel 3 bulan, rapel 3 bulan itu dalam waktu 5 hari. Jadi banyak kesedot ke situ. Akhirnya pasokan pasar kurang sedikit maka harga menjadi naik," sambungnya.

Terakhir, permintaan yang meningkat dari industri makanan. Kata Zulhas, pelonggaran yang diberikan pemerintah membuat restoran mulai ramai pengunjung.

Hal ini ikut mendorong peningkatan terhadap komoditas telur ayam ras.

"Kemudian yang ketiga sekarang ini kita walaupun harus pakai masker, tetapi kegiatan sudah hampir pulih. Restoran penuh, yang makan sudah hampir pulih. Itu juga mengakibatkan permintaan naik," katanya.

Meski begitu, Zulhas mengaku sudah bertemu dengan para pelaku usaha yang bergerak di sektor telur ayam ras untuk mengetahui penyebab melonjaknya harga telur.

Menurut pengakuan para pengusaha, kata Zulhas, harga telur akan segera turun salam kurun waktu dua pekan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT