Elektabilitas Prabowo Sih Tinggi, Pengamat: Tidak Menjamin Menang dalam Pilpres

Selasa 30 Agu 2022, 16:31 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. (Foto: Ist).

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. (Foto: Ist).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Prabowo Subianto menjadi salah satu calon presiden yang konsisten memiliki elektabilitas tinggi. Namun, elektabilitas yang tinggi ternyata belum menjamin Prabowo nantinya terpilih menjadi presiden.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mengatakan kasus Pilpres 2014 dan 2019 membuktikan, elektabilitas Prabowo yang tinggi namun akhirnya dikalahkan Joko Widodo.

"Prabowo harus menelan kekalahan yang menyakitkan," ujar Jamil kepada Poskota, Selasa (30/8/2022).

Ia menuturkan ada empat faktor yang menjadi penyebab Prabowo berpeluang kalah lagi. Pertama, Prabowo elektabilitasnya tinggi tapi cenderung stagnan.

Di awal elektabilitasnya tinggi,  namun disaat mendekati hari H elektabilitasnya stagnan sehingga dilampaui kompetitornya.

"Artinya, elektabilitas Prabowo saat ini berpeluang tidak meningkat. Sementara kompetitornya baru memulai sehingga elektabilitasnya berpeluang untuk ditingkatkan," kata Jamil.

Kedua, ada peluang kejenuhan terhadap Prabowo. Hal itu disebabkan sudah berulangnya ia ikut kontestasi Capres.

Kelompok masyarakat yang jenuh tersebut, kata Jamil, akan mencari Capres lain yang dinilai lebih menjanjikan. 

Ketiga, ada sekelompok masyarakat yang kecewa terhadap Prabowo. Mereka ini kecewa karena Prabowo bergabung kepada Jokowi. 

"Kelompok yang kecewa tersebut relatif banyak. Mereka ini tampaknya akan memilih Capres lain," ujar Jamil.

Keempat, faktor usia juga akan membuat nilai jual Prabowo akan semakin menurun. Hal itu setidaknya datang dari pemilih pemula dan muda yang justru dominan pada Pilpres 2024.

Berita Terkait

News Update