JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Eks Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Pol Napoleon Bonaparte mengungkapkan keinginannya satu sel dengan orang-orang terpilih.
Mengutip berita jakarta.poskota.co.id, ia mengaku punya keinginan satu sel yang sama dengan tersangka kasus dugaan ujaran kebencian dan penistaan agama Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses.
Keinginan itu diungkapkan Napoleon lantaran ia memperoleh informasi bahwa visa yang dimiliki Saifuddin saat ini masa berlakunya telah habis.
Kondisi tersebut mau tidak mau mengharuskannya untuk pulang ke Indonesia untuk memperpanjang.
”Anda pernah menemukan tidak bahwa saya pernah mengucapkan itu soal ingin satu sel dengan Ferdy Sambo]? Kalau Saifuddin Ibrahim, iya, memang saya tunggu dan saya siapkan martabak pakai telur," kata Napoleon.
"Karena saya dengar besok hari Jumat dia akan diperiksa di Custom US karena visanya sudah habis mudah-mudahan bisa dipulangkan ke sinilah," sambungnya.
Nama Saifuddin menuai sorotan beberapa waktu lalu. Penyebabnya adalah pernyataannya yang kontroversial karena meminta Menteri Agama Gus Yaqut menghapus 300 ayat Al-Quran yang dinilainya memicu hidup intoleran.
Kejaksaan Agung (Kejagung) pun telah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari Bareskrim Polri terkait kasus Saifuddin Ibrahim.
SPDP tersebut diterima oleh Kejagung pada 28 Maret 2022 lalu. Namun demikian, hingga saat ini Saifuddin belum diproses hukum lebih lanjut, sebab diduga dia tengah berada di luar negeri.
Sementara itu, Irjen Napoleon tercatat pernah menghajar Muhammad Kace, rekan sesama tahanan di Bareskrim Polri.
Penganiayaan yang dilakukan Napoleon kepada Kace dilakukannya dengan cara melumuri kotoran manusia. M Kece merupakan terdakwa kasus penistaan agama. Hal tersebutlah yang disebut membuat Napoleon melakukan penganiayaan.