"Harapan saya, dengan berlangsung acara ini, menjadi awal mula kebangkitan kesenian tradisional dan kebudayaan yang sudah mulai dilupakan oleh para generasi saat ini," paparnya
Di lokasi yang sama, ketua Relawan Indonesia Pembela Alam (RIMBA) Eko Wiwid menyampaikan bahwa dirinya mengapresiasi dan mendukung kegiatan Reang Riung Reang Karinding yang digagas oleh para seniman dan penggiat Karinding Se-Bogor, di Kawasan Karst Gunung Kapur Ciampea.
"Ini merupan bagian dari upaya pelestarian dan menjaga kawasan karst Gunung Kapur Ciampea yang memiliki banyak potensi ekologi, budaya dan potensi ekowisata yang bisa meningkatkan baik pengetahuan maupun potensi ekonomi yang berbasis ekowisata," paparnya.
Menurutnya, karinding bisa menjadi media atau corong kampanye upaya penyelamatan lingkungan dan pelestarian situs sejarah yang ada di Kawasan Gunung Kapur Ciampea.
Hal serupa disampaikan seniman Karinding, Jajang Ahyad Hapidin alias Bojay. Ia mengaku acara Ruang Riung Reang Karinding ini merupakan acara pertama yang ada di Bogor. Sehingga, ia mengajak para seniman dan budayawan agar turut membesarkan silaturahmi Ruang Riung Reang Karinding ini ke kancah provinsi dan nasional dalam rangka merawat kesenian daerah.
"Para seniman Sunda memiliki keresahan yang sama, jadi tidak menutup kemungkinan acara ini bisa kita agendakan kembali dengan Ruang yang lebih luas, baik tingkat provinsi maupun se-Nusantara. Sebab, di Indonesia hampir semua daerah memiliki alat musik tradisional serupa dengan Karinding," pungkasnya. (Panca)