ADVERTISEMENT

Tak Terima! Keluarga Santri yang Tewas Dikeroyok Minta Ponpes Darul Qur'an Lantaburo Tanggungjawab

Senin, 29 Agustus 2022 15:49 WIB

Share
Kakek korban, Mukhtar saat memegang foto cucunya.(foto: poskota/iqbal)
Kakek korban, Mukhtar saat memegang foto cucunya.(foto: poskota/iqbal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Pihak keluarga santri korban pengeroyokan oleh temannya sampai meninggal menuntut pihak pondok pesantren (Ponpes) Darul Qur'an Lantaburo bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Kakek korban, Mukhtar, mengatakan pihak keluarga sangat menyesalkan insiden itu. Kata dia, seharusnya Ponpes dapat membina para santrinya dengan baik. Namun, ini malah sebaliknya.

"Kami sebagai keluarga sangat menyesalkan ini. Kami pasti akan menuntut pertanggungjawaban dari pihak pesantren," ujar Mukhtar saat ditemui di rumahnya, Jalan KH Hasyim Asy'ari, Tangerang, Senin 29 Agustus 2022.

"Kami pihak kelurga akan menuntut secara kemanusiaannya gimana dan harus diusut tuntas," tambahnya.

Diketahui, seorang santri berinisial RA (13) meninggal dunia setelah dikeroyok oleh santri lainnya pada Sabtu, 27 Agustus 2022, sekira pukul 8.00 WIB.

RA merupakan santri Ponpes Darul Qur'an Lantaburo di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Dari hasil penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh kepolisian, RA meninggal karena dikeroyok oleh belasan santri lainnya.

Ada 12 orang santri, pelaku pengeroyokan yang kini telah diamankan yakni AI (15), BA (13), FA (15), DFA (15), TS (14), S (13), RE (14), DAP (13), MSB (14), BHF (14), MAJ (13) dan RA (13).

RA mengalami luka di sekujur tubuh akibat benturan benda tumpul. Luka itu itu terdapat di wajah, kepala, punggung dan hidung mengeluarkan darah. Dia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Sari Asih Cipondoh sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

"Dia sudah diincar sama senior yang provokasinya ini kalo enggak salah kelas 11. Diintai ketika dia (RA) ke kamar lantai 4 kamarnya di kunci sama lalu dimatikan (oleh pelaku. Disanalah dia (RA) dihajar sampe meninggal," katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Muhammad Iqbal
Editor: Cahyono
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT