ADVERTISEMENT

Ferdy Sambo Terus Bermanuver Cari Selamet, Irma Hutabarat Ngegas Tagih Janji 2 Jenderal di Atas Kadiv Propam Jika Salah Dipotong Lehernya

Senin, 29 Agustus 2022 18:31 WIB

Share
Aktivis Irma Hutabarat hadiri wisuda Brigadir J. (Instagram/@irmahutabaratofficial)
Aktivis Irma Hutabarat hadiri wisuda Brigadir J. (Instagram/@irmahutabaratofficial)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

"Ini negara ini. Penegakan hukum gardanya kepolisian. Dia bilang, garda dari polisi itu Kadiv Propam. Jadi semua omongan-omongan itu runtuh gitu. Begitu itu runtuh kan kita tahu bahwa dia pembohong. Jadi yang selama ini yang dia iklankan di media massa ke publik itu tidak ada dasarnya," paparnya.

Irma menagih ucapan bahwa jika ada anggota kepolisian yang salah akan dipotong kepalanya, bukan ekornya. Kalau ada yang salah dua tingkat di atasnya harus bertanggungjawab. 

"Mari kita tanya, di atas Sambo, siapa dua tingkat di atasnya yang harus bertanggungjawab," tegasnya.

Sementara itu, Kamaruddin menegaskan bahwa tidak ada pelecehan dan tidak ada perselingkuhan jadi motif pembunuhan Brigadir J. Dia mengungkit ini sebab, Kapolri menyinggungnya saat RDP dengan Komisi III DPR. 

"Terbukti sudah dihentikan kan laporan mereka. Karena Pak Kapolri mengulangi ini (kalimat pelecehan dan perselingkuhan) di komisi III, maka kami akan membuat laporan polisi tentang 317, 318 juncto 55, 56 supaya ketahuan siapa yang ngajar-ngajarin Ibu Putri untuk mengatakan pelecehan," ungkapnya.

Karena skenario kejahatan ini kan dibuatnya di ruang Kapolri. Yaitu melalui plan A, plan B, plan C. Jadi ketika gagal plan a, pindah ke plan b. yang dikenariokan oleh staf Kapolri.

"Ini kan yang mebuat novelnya itu atau komiknya itu kan sudah mundur. Ini juga yang membuat rekan saya Patra M Zen terkena prank karena dia membaca komik karena tidak bertemu dengan Ibu Putri. Dia begitu yakin dengan membaca komik yang rancangan staf ahli Kapolri ini maka dia yakin terjadi pelecehan karena dia bilang saya ini lulusan International Essex University. Maka ini terjadi pelecehan, ini terjadi kekerasan seksual. Hanya karena baca komik," urainya.

Kamaruddin akan memberikan bukti yang lebih hebat lagi. Dia mengungkapkan kronologisnya, pembunuhan tanggal 8 Juli, laporan tanggal 8 Juli, SPDP tanggal 8 Juli perintah penyidikan tanggal 8 Juli. 

"Kayak malaikat orang ini bisa 'brok' langsung jadi gitu lho. Sedangkan kita lapor polisi 5 tahun pun masih lidik. Bahkan saya pernah temukan di Dirtipidum Polri  9 tahun lidik. Karena yang dilapori ini pengusaha terkaya 20 di Indonesia saya bela. Maka ketika saya tegur kepada Dirtipidum. Hei kau jangan bikin malu orang Batak ya. SP3 saya bilang, makanya SP3," ujarnya. 

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT