ADVERTISEMENT

9 Bendungan Baru Rampung Tahun Ini, Pengamat Puji Langkah Jokowi Antisipasi Krisis Pangan Jangka Panjang

Senin, 29 Agustus 2022 15:50 WIB

Share
Bendungan Meninting di Lombok. (Foto: Kementerian PUPR)
Bendungan Meninting di Lombok. (Foto: Kementerian PUPR)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa infrastruktur pertanian merupakan salah satu fokus kerja pemerintahannya. Sejak 2015, dirinya telah membangun 29 bendungan. Jumlah itu ditargetkan bertambah 9 menjadi 38 bendungan pada tahun ini.

Hal itu dikatakan Jokowi saat berpidato dalam kegiatan Musyawarah Rakyat (Musra) I Jawa Barat di Bandung, Ahad (28/8/2022) kemarin. 

Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori memuji langkah Presiden Jokowi dalam membangun infrastruktur pertanian yang diakui sangat tepat. Sebab, hasil dari pembangunan itu sudah dinikmati oleh masyarakat Indonesia, yakni Indonesia telah swasembada beras selama tiga tahun berturut-turut, yakni dari 2019 hingga 2022, serta Indonesia terhindar dari ancaman krisis pangan dunia.

“Surplus itu pasti karena andil banyak faktor, salah satunya pembangunan infrastruktur irigasi, bendungan, embung, dan sejenisnya. Langkah-langkah itu untuk memastikan usaha tani mendapatkan kecukupan air,” kata Khudori kepada wartawan, Senin (29/8/2022).

Menurut Khudori, Presiden Jokowi menyadari betul jika ketersediaan air menjadi hal utama bagi para petani, khususnya petani padi hingga dia (Jokowi) memulai pembangunan infrastruktur pertanian sejak 2015 dan kini dinikmati oleh para usaha tani di seluruh Indonesia. 

“Di tengah anomali iklim, ketersediaan air menjadi krusial bagi usaha tani. Pembangunan infrastruktur irigasi, bendungan, dan embung dimulai sejak era pertama Presiden Jokowi,” ujarnya.

Buat Khudori, langkah presiden membangun puluhan bendungan, ribuan embung dan jutaan irigasi ini untuk masa depan petani Indonesia, dan hal ini buat Khudori adalah investasi jangka panjang Jokowi buat bangsa Indonesia.

“Ini investasi jangka panjang. Hasilnya antara lain bisa dinikmati sekarang. Pembangunan 38 bendungan itu, kalau tidak salah, adalah rencana hingga 2024,” ungkapnya.

“Dan ini rencana sejak 2019. Ini, sekali lagi, investasi jangka panjang. Penting juga sebagai antisipasi ancaman krisis pangan di masa depan,” jelasnya.

Khudori yang juga anggota Pokja Dewan Ketahanan Pangan itu menilai, pembangunan infrastruktur, terutama infrastruktur pertanian itu penting sebagai investasi jangka panjang, karena hasil dari pembangunan itu tidak hanya dinikmati dalam 1-2 tahun, tapi beberapa tahun ke depan. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT