ADVERTISEMENT

Hadapi Pemilu 2024 Masyarakat Diimbau Tak Terpecah Belah, Kapolri: Siapapun Pemimpinnya Persatuan dan Kesatuan di Atas Segalanya

Minggu, 28 Agustus 2022 11:14 WIB

Share
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Habib Luthfi bin Yahya lepas kirab merah putih.(biro pres)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Habib Luthfi bin Yahya lepas kirab merah putih.(biro pres)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

 

JAKARTA,  POSKOTA.CO.ID -  Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, tak terpecah dalam menghadapi agenda nasional Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024 mendatang.

Hal ini dikatakan Listyo Sigit, usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Habib Luthfi bin Yahya, saat melepas  kirab bendera merah putih yang digelar sebagai wujud untuk menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat pada Minggu (28/8/2022).

"Ini tentunya harus terus kita ingatkan bahwa, siapapun pemimpinnya, maka persatuan kesatuan berada di atas segalanya. Sehingga, polarisasi yang pernah terjadi di tahun 2019, di tahun 2024 ini tidak boleh terjadi lagi," ucap Listyo di Istana Merdeka, Minggu (28/8/2022).

Mantan Kabareskrim itu juga mengingatkan tentang perjuangan para pendahulu saat melawan penjajah. Saat itu, Indonesia dijajah karena mudah dipecah belah lewat politik adu domba.

"Saya hanya ingin mengingatkan terkait ikrar yang baru saja kita bacakan, para pendahulu kita 350 tahun yang lalu, kita semua sadar, kita semua bisa dipecah. Kita bisa dijajah, karena pada saat itu terpecah belah karena politik divide et impera (adu domba).

Selain itu, jelas Listyo, kegiatan hari ini sebenarnya bertujuan untuk semakin menjaga semangat persatuan dan kesatuan, sebagai modal dasar dan modal utama bangsa guna menghadapi berbagai macam tantangan di masa mendatang.

Sebab, ujar dia, Indonesia di tahun 2030 akan mencapai bonus demografi yang tentunya diperlukan semangat persatuan dan kesatuan oleh seluruh elemen bangsa guna memanfaatkan bonus demografi ke arah yang lebih baik.

"Sehingga kita betul-betul bisa memiliki lompatan kemajuan mewujudkan SDM kita yang unggul. Semangat-semangat ini yang tentunya harus kita jaga. Kita kobarkan, untuk wujudkan tujuan nasional kita, melanjutkan visi misi Indonesia Emas di tahun 2045," tuturnya.

"Mungkin itu semangat yang kita bangun di dalam kirab merah putih hari ini, yang diikuti seluruh elemen. Kita harapkan ini menjadi suatu tradisi penguatan terhadap semangat seluruh elemen bangsa untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan," tambah Sigit. (Adam).

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT