ADVERTISEMENT

Duh! Pengamat Sebut Pendapat PDIP Bisa Membunuh Demokrasi di Pilpres 2024, Seperti Apa Sih?

Sabtu, 27 Agustus 2022 20:38 WIB

Share
Sekjen Hasto Kristiyanto dalam bimbingan teknis. (ist)
Sekjen Hasto Kristiyanto dalam bimbingan teknis. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pengamat politik Refly Harun mengemukakan komentarnya terkait pendapat dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Krisyanto.

Refly Harun menghargai pendapat Sekjen PDIP itu, kendati menurutnya itu bisa membunuh demokrasi. Pendapat tersebut adalah terkait jumlah pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Diketahui, Sekjen PDIP mengungkap jumlah ideal pasangan capres dan cawapres pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang adalah dua orang. Hasto menyebut bahwa itu mengacu pada kondisi saat ini.

 

"Indonesia memerlukan pelaksanaan Pilpres yang demokratis, cepat, kredibel, dan bagaimana memastikan hanya berlangsung satu putaran," Sekjen PDIP di diskusi BRIN, Sabtu (27/8/2022).

"Pandangan ini bisa terwujud apabila dilakukan langkah konsolidasi dan mendorong kerjasama parpol di depan, sehingga mengarah pada dua paslon, ini yang ideal berdasarkan konteks saat ini," lanjutnya.

Menanggapi pernyataan Sekjen PDIP, Refly Harun menyebut bahwa usulannya patut dihargai. Kendati demikian, ahli hukum tata negara itu menilai bahwa jika hanya dua paslon yang bertarung di Pilpres 2024, maka itu akan membunuh demokrasi.

"Kita hargailah pendapat orang walaupun pendapatnya membunuh demokrasi, tidak sesuai dengan demokrasi yang kita inginkan, yaitu demokrasi yang partisipatif," ungkap Refly Harun, dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Sabtu (27/8/2022).

 

Menurut pakar hukum lulusan Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (FH UGM) itu, rakyat Indonesia tentunya menginginkan demokrasi yang substantif. Ia menjabarkan bahwa pemerintah harusnya mewujudkan keinginan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT