ADVERTISEMENT

Menohok! Politisi Demokrat Ngamuk Tuding Kamaruddin Simanjuntak Seolah Jadi Tuhan Setelah Sebut SBY Sembah Dirinya Saat Bongkar Kasus Korupsi Hambalang

Jumat, 26 Agustus 2022 20:50 WIB

Share
Kolase Kamaruddin Simanjuntak, pengacara Brigadir J dan Politisi Partai Demokrat, Andi Arief. (ist/diolah dari google.com)
Kolase Kamaruddin Simanjuntak, pengacara Brigadir J dan Politisi Partai Demokrat, Andi Arief. (ist/diolah dari google.com)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Nama Kamaruddin Simanjutak ikut menjadi sorotan saat menangani kasus kematian Brigadir J.

Ia memilih menjadi kuasa hukum keluarga Brigadir J dan berusaha untuk membongkar semua kebohongan mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.

Menarik kebelakang, Kamaruddin Simanjuntak ternyata sering membongkar sejumlah kasus besar di Indonesia, salah satunya kasus korupsi wisma atlet Hambalang.

"Waktu saya bongkar wisma atlet hambalang sama E-KTP. Aku yang menjarin beberapa menteri Angelina Sondakh, Anas Urbaningrum, Jero Wacik, Andi Malarangeng," ujar Kamaruddin Simanjutak, dikutip dari akun TikTok @pastiiviral seperti dikutip jakarta.poskota.co.id.

Bahkan saking seringnya membongkar kasus besar, Kamaruddin mengaku Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat masih menjawab menjadi presiden sempat menyembahnya.

"Karena aku dulu yang bongkar itu sampai presiden (SBY) sujud-sujud menyembah saya. Di Indonesia salah satu lawyer yang pernah disembah presiden itu saya," ungkapnya.

Ucapan tersebut nampaknya membuat politisi Partai Demokrat, Andi Arief Geram. Melalui akun twitternya, Andi Arief menanganggap  Kamaruddin ini lagi kesurupan akibat saat ini mendapatkan perhatian dari publik Indonesia.

"Kamaruddin ini lagi kesurupan, dapat panggung sedikit seolah-olah menjadi Tuhan," dikutip dari akun @Andiarief.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT